Buku itu sudah cukup lama tersimpan di lemari buku saya..namun belum sempat terbaca. Kesibukan kuliah yang mengharuskan membaca puluhan jurnal dan buku teks membuat kesempatan membaca buku lainnya jadi tertunda. Buku itu berjudul ”Dua belas konsep kepemimpinan, More About Beyond Leadership” karya Prof. Dr. Djokosantoso Moeljono. Perlu dorongan kuat untuk membuka dan membaca halaman-halaman buku tersebut. Dorongan itu akhirnya muncul juga karena sebuah kesempatan yang saya ambil untuk membawakan materi leadership dalam sebuah mata kuliah JK3 (Penumbuhan Jiwa Kepemimpinan dan Karakter Korporasi).
Ya, akhir minggu ini saya kembali mendapatkan kesempatan mengajar setelah vakum selama 2 tahun karena studi. Dari sekian banyak konsep kepemimpinan yang diulas dalam buku tersebut, saya tertarik dengan konsep “Kepemimpinan Utuh”.
Pak Djoko, pengarang buku tersebut dan pernah menjadi atasan langsung penulis, menyampaikan bahwa seseorang yang ingin berhasil memimpin dengan baik, sebaiknya mempelajari kiat-kiat agar siap menjadi pemimpin unggul, melalui kepemimpinan utuh. Pak Djoko mengulas konsep kepemimpinan utuh yang disebut dengan VVC Plus. Adalah tiga orang pakar manajemen yaitu Neil Snyder, James J. Dowd Jr, dan Diane Morse Houghton merumuskan tiga formula tentang manajemen yang mereka tulis dalam bukunya VVC: Leadership for Quality Management (1994). Mereka menyatakan bahwa kepemimpinan yang unggul harus memiliki tiga pilar kepemimpinan, yaitu vision, value dan courage.
Seorang pemimpin wajib punya visi, sebuah arah dan jalan untuk sampai ke sebuah tempat yang menjadia tujuan organisasi. Dapat dibayangkan sebuah organisasi yang bergerak tanpa arah, mereka tak pernah tahu sudah sampai dimana, dan mereka tak akan tahu sudah ada dimana. Akibatnya mereka akan cepat merasa kelelahan. Berbeda dengan mereka yang mengerti arah jalannya kemana. Mereka pasti akan lebih lama merasa lelah karena mereka tahu apa yang mereka tuju. Dan seorang pemimpin adalah orang yang menunjukkan kemana arah tujuan perjalanan sebuah organisasi, dan ia sendiri yang akan memimpin pengikutnya.
Selain visi, seorang pemimpin harus punya value, atau nilai-nilai yang diyakini oleh semua orang di dalam organisasi. Nilai-nilai ini menjadi “bahan bakar” atau “roh” yang membuat orang menjadi bersemangat, punya “passion” atau gairah untuk melakukan sesuatu. Tentu saja nilai buat seseorang berbeda dengan orang lainnya. Sebagai seorang muslim, contoh nilai yang patut kita miliki adalah iman, islam dan ihsan. Dimana hidup yang kita jalani ini adalah merupakan penghambaan kita kepada Dzat yang kita yakini sebagai Tuhan, Pencipta Segalanya..Oleh karena itu kita menyerahkan sepenuhnya jiwa raga kita kepada-Nya. Sehingga kita bekerja dan beramal dalam hidup ini seolah-olah kita melihat Allah, tapi yakinlah kalau kita tidak bisa melihat Allah maka pasti Allah melihat kita. Dengan demikian kita meyakini bahwa semua pekerjaan kita pasti dibalas oleh Allah.
Visi dan Value adalah dua hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, namun itu belum cukup. Arah dan Nilai perlu didukung oleh sesuatu yang bernama “courage” atau keberanian. Begitu banyak pemimpin yang punya visi dan nilai, namun karena tidak punya nyali untuk memutuskan langkah, banyak ide dan rencana yang tidak pernah menjadi aksi, hanya konsep belaka. Padahal kegiatan utama dari seorang pemimpin adalah “Mengambil Keputusan”, dan setiap keputusan pasti ada resikonya. Nah..tidak semua pemimpin yang siap mengambil resiko karena kurangnya keberanian.
Tiga pilar diatas perlu ditambah dengan dua dasar lagi sehingga konsep ini menjadi VVC Plus. Dua dasar tersebut adalah kompetensi dan karakter yang kuat.
Kompetensi sangat dibutuhkan agar seorang pemimpin punya “knowledge” atau pengetahuan untuk melakukan sesuatu. Dengan kompetensi, seorang pemimpin dapat bertindak dengan tepat karena ia memiliki disiplin ilmu. Bayangkan dengan seorang pemimpin yang tidak punya latarbelakang tentang suatu pekerjaan yang ia pimpin, ia akan banyak melakukan trial and error. Meskipun ia juga bisa mengurangi tindakan coba-cobanya dengan memiliki sfat ahli yang menguasi bidang yang ia pimpin. Namun alangkah lebih baiknya jika seorang pemimpin adalah orang yang mengerti dengan baik bidang yang ia pimpin.
Dasar terakhir dan bersifat fundamental adalah karakter yang kuat (strong character). Dalam sebuah terminologi, karakter didefinisikan sebagai sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang. Seorang pemimpin semestinya memiliki sifat tegas jelas namun tetap humanis, lebih baik lagi kalau juga punya sifat humor. Jangan sampai menjadi pemimpin yang mencla mencle, omongannya tidak bisa dipegang, perbuatannya tidak bisa menjadi teladan dan sebagainya.
Inilah Konsep VVC Plus sebagai salah satu konsep alternatif Kepemimpinan yang Utuh. Selamat memimpin dengan sepenuh hati dan jadilah pemimpin yang utuh.
No comments:
Post a Comment