Tuesday, June 28, 2011

Bagaimana Membuat Orang Membicarakan Merek Anda ?

Berikut ini ada artikel bagus tentang WOM (Word of Mouth) dari John Moore, seorang Marketing Strategist pada Brand Autopsy Marketing Practice dan Konsultan untuk WOMMA. Saya meng-alihbahasakannya secara bebas agar bisa lebih banyak orang yang dapat mengambil manfaat dari artikel ini.

Talkable brands atau bahasa sederhananya “merek yang bisa berbicara” tidak bergantung pada iklan yang mahal untuk meningkatkan penjualan. Merek yang Talkable ‘menyelinap’ ke dalam percakapan customer mereka sebagai kendaraan iklan utama mereka, tentu saja dengan harga yang murah bahkan free! Merek-merek seperti ini memanfaatkan penggunaan pemasaran ‘dari mulut ke mulut (WOM)’ yang tidak hanya meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap merek, tetapi juga meningkatkan penjualan.

Starbucks Coffee adalah salah satu merek yang talkable. Begitu juga dengan Whole Foods Market. Bukan suatu kebetulan kedua merek ini berkembang dari bisnis lokal menuju merek regional dan akhirnya sampai menjadi ikon global. Kedua merek tersebut membuat beberapa keputusan dengan sengaja untuk ‘membakar’ pemasaran dari mulut ke mulut ke dalam cara mereka melakukan bisnis yang tidak hanya untuk satu hari saja, tetapi itu terjadi untuk setiap hari.

Sebagai seorang manajer pemasaran Starbucks di dalam tahun-tahun awal perkembangannya dan sebagai seorang direktur pemasaran Whole Foods, John Moore merasa beruntung dapat menyaksikan dan ambil bagian dalam berbagai metode yang digunakan oleh merek-merek ini untuk membuat para konsumen berbicara tentang merek mereka.
Membuat konsumen membicarakan merek anda bukanlah sesuatu yang sulit seperti yang anda bayangkan. Prosesnya dimulai dengan membuat keputusan untuk menjadi ‘obvious’ (jelas nyata), ‘remarkable’ (luar biasa) dan ‘conversational’ (bersifat percakapan), demikian jelas John Moore.

Merek yang talkable seperti Starbucks dan Whole Foods adalah nyata dalam hal sesuatu yang mereka wakili. Starbucks mewakili bolder (sesuatu yang berani, tegas, hebat), dengan kopi yang memiliki cita rasa lebih. Whole Foods mewakili toko bahan makanan yang alami dan organik. Dengan keputusan yang diambil sengaja untuk mewakili sesuatu, kedua perusahaan ini dikenal memiliki ‘sudut pandang’ yang unik.

Whole Foods Market tidak menjual produk-produk dengan bahan tiruan. Perusahaan tersebut secara ‘jelas dan nyata’ dalam pendiriannya menentang bahan-bahan tiruan. Di dalam websitenya, Whole Foods mencantumkan sebuah daftar panjang dari bahan-bahan yang ditolak dan tidak diizinkan untuk mereka jual.

Jika anda mondar mandir melewati gang soft drink di Whole Foods, maka anda tidak akan melihat merek-merek seperti Coca-Cola, Pepsi, atau Dr. Pepper. Setiap soda-soda best-selling tersebut dibuat dengan bahan tiruan. Sebagai ganti dari soda-soda populer tersebut, anda akan melihat merek-merek yang tidak ‘familiar’ seperti Izze, Maine Root, dan Blue Sky pada rak-rak di Whole Foods.

Dengan menjadi nyata pada sesuatu yang diwakili, Whole Foods Market tampak lebih orisinil. Dan itulah pelajaran yang dapat diambil oleh merek-merek lainnya – semakin nyata anda, semakin orisinil anda terlihat.

Pemasar terkenal dan pengarang Seth Godin mengatakan, “ Kamu adalah luar biasa atau tidak kelihatan. Ambillah pilihanmu”. Merek yang Talkable memutuskan untuk menjadi luar biasa dengan mendapatkan opini-opini dari pelanggannya.

Starbucks secara sengaja mencari opini-opini dari pelanggannya. Berpikir tentang kunjungan pertama anda ke Starbucks dan anda akan teringat menjadi bingung dengan nama-nama aneh mereka untuk “ukuran minuman dan barista (orang yang membuat minuman di kedai kopi) Starbucks berbahasa aneh yang digunakan untuk memanggil pesanan minuman. Sebagai contohsebutan “ a tall” adalah diperuntukkan untuk sesuatu yang sungguh kecil, dan “a venti” adalah sesuatu yang ekstra besar. Jangan berpikir sedetikpun anda tidak belajar bagaimana memesan minuman favorit anda dalam dialek Starbucks yang sempurna. Anda pasti belajar. Dan dengan pelanggan mempelajari untuk mengatakan “grande non-fat extra hot, two-pump vanilla, one-pump hazelnut, no-foam latte” adalah cara lain Starbucks untuk menjadi luar biasa dan menjadi merek yang Talkable.

Bahasa Starbucks yang unik adalah polarizing (polarisasi / peng-kutub-an). Beberapa orang menyukainya, dan yang lain membencinya. Starbucks mengetahui cara polarisasinya yang membuat seluruh proses pembelian secangkir kopi yang biasa menjadi tidak biasa. Sehingga sesuatu yang tidak biasa tersebut memicu perbincangan dengan sesama pelanggan.
Merek yang Talkable mengikuti perbincangan dimana saja customer berbicara. Customer sebagaimana yang kita ketahui, adalah “suatu kumpulan yang suka berbicara”. Keller Fay Group, sebuah perusahaan riset pemasaran, memperkirakan orang Amerika mengambil bagian dalam 125 perbincangan setiap minggu dengan teman-teman, keluarga dan teman sekerja mereka yang membahas produk dan servis. Dari semua percakapan tersebut, merek-merek spesifik disebutkan lebih dari 60 kali.

Hari ini, percakapan-percakapan yang terkait dengan merek-merek tersebut diperkuat melalui website media sosial seperti Facebook dan Twitter. Baik Starbucks dan Whole Foods secara aktif kedua-duanya berpartisipasi dalam percakapan online dengan para customer. (Starbucks memiliki lebih dari 23 juta fans di Facebook dan Whole Foods memiliki sekitar 2 juta pengikut di Twitter).

Starbucks dan Whole Foods tidak menggunakan Facebook dan Twitter sebagai saluran siaran untuk berbicara tentang promosi dan produk baru. Mereka justru menggunakan media utama berupa website-website media sosial sebagai saluran pendengar untuk menyediakan layanan pelanggan yang lebih baik.

Sebagai contoh, Whole Foods secara aktif merespon beberapa komentar dan pertanyaan orang-orang tentang perusahaannya di Twitter. Sembilan dari sepuluh tweets dari Whole Foods pada Twitter adalah tanggapan perusahaan terhadap seseorang yang mengirimkan tweet. Whole Foods memiliki strategi media sosial yang dirancang khusus yang dapat melibatkan kegiatan mendengar dan merespon daripada hanya sekedar berbicara.

Bisnis Anda dapat mulai menjadi merek yang lebih Talkable dengan memutuskan menjadi unik (unique), selanjutnya menjadi luar biasa (remarkable) setiap harinya dan dengan memutuskan untuk selalu menjadi perbincangan (conversational) melalui media sosial.

Monday, June 13, 2011

Mayoritas pemuda muslim Indonesia tolak poligami ?

Lembaga Survey Indonesia (LSI) bekerjasama dengan Goethe Institut, Friedrich Naumann Stiftung dan Fur Die Freiheit membuat survey untuk melihat sikap pemuda muslim terhadap poligami. Hasil survey tersebut mengungkapkan data bahwa 52,9 persen pemuda muslim menolak poligami dan 32,9 persen sangat menentang poligami. Total 85,9 persen yang menolak poligami, demikian disampaikan oleh Burhanuddin Muhtadi dari LSI (detik.com).

Survey tersebut dilakukan pada 1496 responden di seluruh Indonesia mulai usia 15 hingga 25 tahun. Pendidikan responden bervariasi mulai dari SD hingga universitas. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dari tanggal 18-26 November 2010 dengan margin error sekitar 2,6 persen.

Benarkah para pemuda muslim tersebut menolak poligami ? Ataukah Lembaga Survey LSI yang salah bertanya kepada mereka ?

Poligami sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an surat An Nisa' ayat ke-3 adalah sebuah jalan keluar bagi muslim yang mampu berbuat adil, terutama kepada istri-istri mereka. Namun ayat tersebut menegaskan bahwa jika seorang muslim takut tidak bisa berlaku adil maka CUKUP SATU saja..Jadi pada dasarnya monogami adalah semangat dari ayat tersebut, khususnya bagi kebanyakan orang yang tidak mampu adil.

Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi pada kita di kemudian hari. Barangkali sang istri atau suami mandul, atau sakit, atau tertimpa sesuatu yang jalan keluarnya adalah poligami maka Islam telah menyediakan jalan keluar tersebut. Namun yang kita lihat, banyak orang yang memanfaatkan ayat tersebut untuk berpoligami tanpa alasan yang jelas.

Sayangnya..tidak sedikit umat Islam, baik yang laki-laki apalagi perempuan menentang poligami. Perlu kita sadari bahwa bagaimanapun poligami telah menjadi bagian dari Islam. Karena ia menjadi bagian dari Islam, maka hendaklah orang muslim yang laki-laki dan perempuan tidak menentang aturan Islam yang itu berarti aturan Allah.

Allah berfirman dalam Qur'an bahwa "Tidaklah patut laki-laki muslim dan perempuan muslim jika Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu dari urusan mereka, maka mereka memilih pilihan lainnya. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh ia telah sesat sesesat-sesatnya.."

Saran saya..sebaiknya seorang muslim bersikap positif terhadap semua pesan dari Allah..jangan menggunakan perasaan, karena perasaan tidak selalu menunjukkan kebenaran. Bagi mereka yang tidak mampu berbuat adil, maka satu saja cukup bagi mereka..dan jika mereka merasa mampu berbuat adil, coba dipikir-pikir lagi apakah memang perlu berpoligami ?

Oya..kita juga perlu cermati statement pada hasil survey LSI tersebut. Mayoritas pemuda muslim Indonesia menolak poligami..Kesannya mayoritas muslim menentang poligami, padahal bisa saja mayoritas mereka hanya memilih untuk monogami, tapi bukan menentang poligami. Jadi hati-hati juga menafsirkan headline berita, apalagi survey..Namanya juga berita biar menarik..Barangkali judul diatas ada baiknya jika diganti dengan "Mayoritas pemuda muslim Indonesia memilih monogami", bagaimana menurut anda ?

Kata-Kata Cinta yang sayang untuk dibuang..

Pagi ini saat aku hendak berangkat ke kantor..ku lihat kembali undangan pernikahan anak Pak Asmawi, driver kantor, yang baru minggu lalu menikah. Aku bolak-balik undangan berwarna kuning itu dan mataku tertuju pada sebuah ungkapan doa yang cantik sekali...

Aku tuliskan disini agar aku dan orang-orang yang mengunjungi blog-ku bisa selalu mencintai Allah...sang Pemilik Kehidupan yang Penuh Kasih dan Sayang..

Allahu Robbi..
Aku minta izin bila suatu saat aku jatuh cinta
jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Robbi..
Aku punya pinta bila suatu saat aku jatuh cinta
penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Robbi..
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta pilihkan untukku
seorang yang hatinya penuh kasih-Mu dan
membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Robbi..
Pintaku terakhir adalah seandainya ku jatuh cinta
jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
anugerahkanlah aku cinta-Mu..
cinta yang tak akan putus oleh waktu

Apa sebab Barat maju jauh meninggalkan umat Islam ?

Siang ini giliran Dr. Ade Djamal yang menyampaikan kultum di Masjid Agung Al-Azhar. Menarik pikirku..karena aku tahu bapak yang satu ini jarang bertindak sebagai penceramah karena latar belakang beliau di dunia komputer. Karena latar belakangnya itulah, kini beliau menjabat sebagai ketua program studi Teknik Informatika Universitas Al Azhar Indonesia.

Aku sempatkan diriku untuk duduk lebih lama mendengarkan kultum dari beliau. Tema yang beliau ambil kali ini cukup menarik. Mengapa Barat lebih maju daripada umat Islam saat ini ? Terus terang aku juga sudah lama ingin tahu mengapa ?

Ada orang yang mengatakan bahwa Barat saat ini maju adalah karena mereka meninggalkan ajaran agama mereka. Demikian halnya umat Islam saat ini mundur juga karena meninggalkan ajaran agama mereka. Perlu dicatat disini, yang ditinggalkan bukan agamanya, tapi ajarannya!

Beliau menjelaskan bahwa masyarakat di Eropa kini mulai banyak yang meninggalkan tempat ibadah mereka, hanya orang tua-orang tua yang masih terlihat mendatangi tempat ibadah mereka. Kebetulan beliau cukup lama tinggal di Eropa jadi cukup tahu kondisi masyarakat di Eropa sana. Beliau adalah lulusan dari Delft University di Belanda. Jadi cukup beralasan pernyataan diatas bahwa orang Barat meninggalkan ajaran mereka.

Namun tidak sama halnya dengan orang Islam. Saat ini kita bisa melihat masjid-masjid kita meskipun tidak penuh dengan jamaah, tapi setidaknya juga tidak kosong. Terlebih lagi jika pada hari Jumat, selalu kita kerumunan orang memenuhi masjid-masjid dimanapun berada.

Pak Ade, kita panggil saja begitu, ternyata tidak terlalu setuju dengan pernyataan tersebut. Beliau menganalisa bahwa bukan hanya itu sebab mengapa umat Islam tertinggal. Kalau beliau perhatikan penduduk di Eropa, ternyata masyarakat Eropa memiliki perilaku kehidupan yang baik, di Islam kita menyebutnya dengan Akhlak. Ya, akhlak atau dalam penerapannya bisa mencakup etika, moral, dan lain-lain istilah yang intinya berbuat baik telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Eropa. Masyarakatnya lho..bukan pemimpinnya! Karena boleh jadi pemimpin mereka tidak memiliki etika seperti yang dimiliki masyarakatnya.

Pak Ade memberi contoh akhlak masyarakat Eropa dengan menunjukkan betapa bersihnya kota-kota dan rumah-rumah mereka. Mereka menjaga kejujuran, menghindari berbuat curang dan patuh pada aturan yang berlaku.

Berbeda dengan umat Islam yang saat ini cenderung meninggalkan akhlak Islam. Padahal perintah untuk berakhlak baik banyak sekali tercantum dalam Al Qur'an. Bahkan Nabi Muhammad diutus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan Akhlak sehingga beliau menjadi panutan, suri tauladan bagi orang-orang yang ingin memiliki akhlak yang mulia.

Di akhir kultumnya, Pak Ade menceritakan sebuah kejadian yang beliau alami langsung. Ketika beliau studi di Eropa, beliau mengajak anak istrinya untuk tinggal bersama beliau disana. Pada saat istri beliau datang pertama kali ke Eropa dengan membawa sejumlah uang yang disimpan dalam sebuah dompet, ternyata dompet istri beliau terjatuh. Padahal di dalam dompet itu isinya semua uang yang telah disiapkan dari Indonesia.

Segera beliau dan istri melaporkan kehilangan tersebut ke polisi. Keesokan harinya, Pak Ade ditelpon oleh polisi untuk mengambil dompet yang hilang kemarin. Pak Ade dan istri sudah menduga bahwa isinya pasti sudah habis..ya sudah pasrah saja. Ketika sampai di kantor polisi, ternyata dompet beserta isinya tidak ada yang hilang..tidak satu lembar pun uang yang hilang! Ternyata ada seorang ibu yang menemukan dompet tersebut dan melaporkannya pada polisi.

Bandingkan dengan di Indonesia! Jangankan dompet yang jatuh, bahkan dompet yang disimpan di saku celana saja dicopet. Saya bahkan sudah berulangkali dicopet..demikian ungkap pak Ade.

Ya, apa yang disampaikan oleh Pak Ade ini pelajaran, bahwa sudah cukup banyak ajaran agama kita yang kita tinggalkan, sehingga kalau saat ini kita jadi seperti saat ini, jangan menyalahkan siapa-siapa. Salahkan diri kita yang tidak berakhlak mulia sehingga tak pantas menjadi bangsa yang maju.

Kalau kita lihat kondisi bangsa kita saat ini, korupsi sudah terdistribusi merata, hampir di setiap lini kehidupan di negeri ini ada bau-bau korupsinya. Tak tahulah..akan menjadi seperti apa bangsa ini ke depan. Tapi setidaknya kita jangan ikut-ikutan seperti mereka yang rusak. Tetaplah berada di jalan yang Allah ridhoi. Dengan segenap kekuatan yang ada, kita harus berusaha untuk berbuat baik, mengamalkan akhlakul karimah, kepada siapa saja..dimana saja..kapan saja..

Semoga masih banyak orang-orang di negeri ini yang berakhlak baik, agar bangsa yang mayoritasnya adalah umat Islam dan ber-Tuhan tidak semakin tertinggal di banding bangsa-bangsa yang tidak memiliki Tuhan.

Friday, March 18, 2011

Tips menggapai Kebahagiaan dalam Keluarga

It’s nice Friday(18/3/11).. Khutbah jum’at kali ini berat banget mata rasanya..Selesai jum’atan, ternyata ada makan siang gratis, untuk para undangan pengajian karyawan. Oya, siang ini ada pengajian di kantor. Ya, bekerja di lingkungan Islami enak-nya ya seperti ini..Ada saja yang mengingatkan kita untuk selalu dekat dengan Sang Pencipta. Kalau waktu dzuhur datang, dengar adzan, bisa ke masjid. Setiap dua minggu sekali ada pengajian, dst..dst..Mungkin sangat berbeda dengan mereka yang bekerja di gedung-gedung pencakat langit, di perusahaan multinasional, sebagian besar energi digunakan totalitas untuk bekerja. Tapi dimana pun kita bekerja, semoga tak lupa niat kita bekerja mencari bekal untuk tempat kembali kita kelak.

Oya, nyambung lagi dengan pengajian karyawan di UAI minggu ini. Nara sumbernya kali ini adalah bapak H. Mahfudh Makmun, pimpinan Yayasan Pesantren Islam Al Azhar. Beliau mengangkat tema Keluarga Sakinah. Ga gampang lho menciptakan keluarga sakinah di zaman seperti ini. Tuntutan kehidupan yang tinggi seringkali memaksa suami istri untuk sama-sama bekerja. Akhirnya anak-anak terlantar atau diurus sama pembantu. Parahnya lagi kalau anak salah berteman, bisa narkoba sampai akhirnya over dosis. Banyak lagi masalah keluarga yang membuat suami, istri dan anak-anak mereka seperti berada di ‘neraka’ ketika di rumah, dan akhirnya masing-masing mereka mencari ‘surga’ di luar rumah. Naudzu billahi min dzalik..

Di kota-kota besar seperti Jakarta, tidak sedikit anak-anak yang curhat, mereka bilang saya ini punya ayah seperti tidak punya ayah, punya ibu seperti tidak punya ibu. Siapa yang bertanggungjawab kalau keadaannya sudah seperti ini ? Padahal apa sih tujuannya sebenarnya dari kita berkeluarga? Ujung-ujungnya pasti kita mencari kebahagiaan..lha mau cari apalagi kalau bukan kebahagiaan?

Nah..Rasulullah telah menyampaikan pada kita bahwa ada 4 hal yang membuat bahagia dalam sebuah keluarga. Empat hal tersebut adalah :
1. Istri yang shalihah (atau suami yang shalih)
2. Anak yang berbakti
3. Rezeki yang wasi’ (wasi’ artinya disaat butuh ada)
4. Lingkungan yang di dalamnya orang yang baik-baik

Hendaknya setiap keluarga berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai 4 hal diatas. Carilah istri atau suami yang baik. Kalau kita mau punya pasangan yang baik, kita-nya dulu yang mesti baik. Allah berfirman yang kurang lebih maknya seperti ini : “Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik, laki-laki yang jahat untuk perempuan yang jahat”. Jangan asal pilih pasangan. Setidaknya ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam mencari pasangan : 1. Agamanya, 2.keturunannya,3.kecantikannya,4. Hartanya.

Selanjutnya, didiklah anak sebaik mungkin. Anak-anak kita tidak hanya perlu cerdas, tapi juga berbakti. Amat sayang kalau anak-anak kita pintar-pintar tapi tidak berbakti kepada orang tuanya. Ga sedikit lho anak macam ini..Anak-anak sekarang suka berulah, dititipin uang buat bayar sekolah malah ditilep buat beli macam-macam. Kasihan kan orang tuanya..Semoga anak-anak kita ga seperti itu ya..

Rezeki yang wasi’ juga menjadi keinginan kita semua. Wasi’ artinya luas. Dalam makna yang lebih luas, wasi’ diartikan sebagai rezeki dimana saat kita butuh selalu ada. Semoga Allah anugerahkan kita semua rezeki yang luas ya..

Terakhir adalah lingkungan yang berisi orang-orang baik. Wah..betul, kalau kita punya tetangga yang baik serasa hidup di ‘surga’-nya dunia kali ya..Saya punya pengalaman tinggal dengan tetangga yang suka ngomongin isinya ragunan. Kadang ibunya bilang “monyet”, dan lain-lainnya..Lama-lama anak-anak kita kan juga bilang ‘monyet’ juga..Kita sudah didik baik-baik di rumah, eh..malah dapat contoh yang jelek dari tetangga. Wah..banyak deh kalau mau diceritain, jadi buat ga betah saat itu. Makanya punya lingkungan yang baik akan sangat berpengaruh pada kebahagian sebuah keluarga.

Semoga Allah mudahkan kita untuk menggapai empat hal diatas ya..sehingga keluarga kita menjadi keluarga sakinah, yang di dalamnya berisi mawaddah (cinta secara fisik) dan rahmah (kasih sayang).

Thursday, March 17, 2011

VVC Plus, sebuah konsep alternatif tentang Kepemimpinan Utuh

Buku itu sudah cukup lama tersimpan di lemari buku saya..namun belum sempat terbaca. Kesibukan kuliah yang mengharuskan membaca puluhan jurnal dan buku teks membuat kesempatan membaca buku lainnya jadi tertunda. Buku itu berjudul ”Dua belas konsep kepemimpinan, More About Beyond Leadership” karya Prof. Dr. Djokosantoso Moeljono. Perlu dorongan kuat untuk membuka dan membaca halaman-halaman buku tersebut. Dorongan itu akhirnya muncul juga karena sebuah kesempatan yang saya ambil untuk membawakan materi leadership dalam sebuah mata kuliah JK3 (Penumbuhan Jiwa Kepemimpinan dan Karakter Korporasi).

Ya, akhir minggu ini saya kembali mendapatkan kesempatan mengajar setelah vakum selama 2 tahun karena studi. Dari sekian banyak konsep kepemimpinan yang diulas dalam buku tersebut, saya tertarik dengan konsep “Kepemimpinan Utuh”.

Pak Djoko, pengarang buku tersebut dan pernah menjadi atasan langsung penulis, menyampaikan bahwa seseorang yang ingin berhasil memimpin dengan baik, sebaiknya mempelajari kiat-kiat agar siap menjadi pemimpin unggul, melalui kepemimpinan utuh. Pak Djoko mengulas konsep kepemimpinan utuh yang disebut dengan VVC Plus. Adalah tiga orang pakar manajemen yaitu Neil Snyder, James J. Dowd Jr, dan Diane Morse Houghton merumuskan tiga formula tentang manajemen yang mereka tulis dalam bukunya VVC: Leadership for Quality Management (1994). Mereka menyatakan bahwa kepemimpinan yang unggul harus memiliki tiga pilar kepemimpinan, yaitu vision, value dan courage.

Seorang pemimpin wajib punya visi, sebuah arah dan jalan untuk sampai ke sebuah tempat yang menjadia tujuan organisasi. Dapat dibayangkan sebuah organisasi yang bergerak tanpa arah, mereka tak pernah tahu sudah sampai dimana, dan mereka tak akan tahu sudah ada dimana. Akibatnya mereka akan cepat merasa kelelahan. Berbeda dengan mereka yang mengerti arah jalannya kemana. Mereka pasti akan lebih lama merasa lelah karena mereka tahu apa yang mereka tuju. Dan seorang pemimpin adalah orang yang menunjukkan kemana arah tujuan perjalanan sebuah organisasi, dan ia sendiri yang akan memimpin pengikutnya.
Selain visi, seorang pemimpin harus punya value, atau nilai-nilai yang diyakini oleh semua orang di dalam organisasi. Nilai-nilai ini menjadi “bahan bakar” atau “roh” yang membuat orang menjadi bersemangat, punya “passion” atau gairah untuk melakukan sesuatu. Tentu saja nilai buat seseorang berbeda dengan orang lainnya. Sebagai seorang muslim, contoh nilai yang patut kita miliki adalah iman, islam dan ihsan. Dimana hidup yang kita jalani ini adalah merupakan penghambaan kita kepada Dzat yang kita yakini sebagai Tuhan, Pencipta Segalanya..Oleh karena itu kita menyerahkan sepenuhnya jiwa raga kita kepada-Nya. Sehingga kita bekerja dan beramal dalam hidup ini seolah-olah kita melihat Allah, tapi yakinlah kalau kita tidak bisa melihat Allah maka pasti Allah melihat kita. Dengan demikian kita meyakini bahwa semua pekerjaan kita pasti dibalas oleh Allah.

Visi dan Value adalah dua hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, namun itu belum cukup. Arah dan Nilai perlu didukung oleh sesuatu yang bernama “courage” atau keberanian. Begitu banyak pemimpin yang punya visi dan nilai, namun karena tidak punya nyali untuk memutuskan langkah, banyak ide dan rencana yang tidak pernah menjadi aksi, hanya konsep belaka. Padahal kegiatan utama dari seorang pemimpin adalah “Mengambil Keputusan”, dan setiap keputusan pasti ada resikonya. Nah..tidak semua pemimpin yang siap mengambil resiko karena kurangnya keberanian.

Tiga pilar diatas perlu ditambah dengan dua dasar lagi sehingga konsep ini menjadi VVC Plus. Dua dasar tersebut adalah kompetensi dan karakter yang kuat.

Kompetensi sangat dibutuhkan agar seorang pemimpin punya “knowledge” atau pengetahuan untuk melakukan sesuatu. Dengan kompetensi, seorang pemimpin dapat bertindak dengan tepat karena ia memiliki disiplin ilmu. Bayangkan dengan seorang pemimpin yang tidak punya latarbelakang tentang suatu pekerjaan yang ia pimpin, ia akan banyak melakukan trial and error. Meskipun ia juga bisa mengurangi tindakan coba-cobanya dengan memiliki sfat ahli yang menguasi bidang yang ia pimpin. Namun alangkah lebih baiknya jika seorang pemimpin adalah orang yang mengerti dengan baik bidang yang ia pimpin.

Dasar terakhir dan bersifat fundamental adalah karakter yang kuat (strong character). Dalam sebuah terminologi, karakter didefinisikan sebagai sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang. Seorang pemimpin semestinya memiliki sifat tegas jelas namun tetap humanis, lebih baik lagi kalau juga punya sifat humor. Jangan sampai menjadi pemimpin yang mencla mencle, omongannya tidak bisa dipegang, perbuatannya tidak bisa menjadi teladan dan sebagainya.

Inilah Konsep VVC Plus sebagai salah satu konsep alternatif Kepemimpinan yang Utuh. Selamat memimpin dengan sepenuh hati dan jadilah pemimpin yang utuh.

Sunday, March 13, 2011

Khasiat dan Kemampuhan si "Umbi Merah”, Buah Beet (Beetroot)

Akhir minggu lalu (5/3/11), memasuki usia kehamilan istri saya di bulan ke-8, dokter kandungan yang kami kunjungi merekomendasikan pada istri saya untuk mengkonsumsi buah beet (baca : bit). Awalnya saya bersama istri agak asing mendengar nama buah “buah apa dok..bit..buah apa itu ?”. Dokter menyarankan untuk bertanya saja ke toko buah, pasti mereka tahu.

Beberapa hari kemudian, saya mencoba mencari buah asing tersebut di sebuah toko buah besar di kawasan Ampera, yang banyak dikunjungi oleh ekspatriat, biasanya buah-buah aneh yang tak biasa kita temui pasti bisa kita dapatkan di toko buah seperti itu.

Akhirnya setelah bertanya kepada penjaganya, ia membawa saya ke tempat buah tersebut. Ohh..seperti ini rupanya bentuk buah beet.

seperti ini rupanya bentuk buah beet.

Buahnya seperti umbi-umbian, seperti bengkoang tapi warnanya merah. Rasa penasaran mulai datang mengusik, apa saja sih manfaat buah beet ini ? Setelah mencari-cari informasi di beberapa situs, ternyata buat beet ini sudah sejak abad 16 dikembangkan di Eropa Pusat dan Timur. Di Eropa, beetroot digunakan untuk mengobati kanker karena mengandung betanin yang tinggi dalam sayur. Di Roma, dahulunya beetroot ini digunakan sebagai zat perangsang.

Dari beberapa penulusuran penulis, terdapat cukup banyak nutrisi

yang terkandung dalam buah beet, diantaranya sebagai berikut :

· Vitamin A, B dan C

· Calcium

· Phosphorous

· Potassium

· Magnesium

· Iron

· Asam folik, folat

· Betanin

· Beta-carotene

· Lycopene

· Antioksidan

· Dan serat

Selain itu beetroot mempunyai kandungan boron yang secara langsung memproduksi hormon kelamin manusia. Beetroot efektif juga untuk memberantas demam dan memelihara tingkat kestabilan gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan beetroot juga membantu untuk menghalangi pertumbuhan tumor, tapi juga mengurangi pertumbuhan kanker.

Banyak lagi kandungan beetroot yang dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, seperti :

§ Penangangan tekanan darah tinggi, depresi, alzheimer, dementia, dan penyakit yang berhubungan dengan digestif

§ Bermanfaat untuk pembentukan darah

§ Digunakan untuk diet, karena beetroot tidak mengandung lemak, sedikit kalori dan sumber serat yang istimewa

§ Akar dan daun hijaunya mengandung zat besi, kalium, folat dan vitamin C, bagus untuk asupan wanita hamil

§ Jus beetroot mengandung zat yang dapat membuat butir-butir darah merah

§ Penanganan gangguan menstruasi, minum tiga kali sehari, sebanyak setengah gelas setiap minum.

§ Gabungan beetroot dengan sari wortel, dengan perbandingan segelas wortel dan setengah gelas beetroot merupakan pembuat sel-sel butir darah merah.

§ Zat potassium (kalium) dan khlor di dalam beet membuat sari beetroot dapat digunakan untuk membersihkan hati, ginjal dan kandung empedu serta mengaktifkan kelenjar-kelenjar tubuh.

Beetroot berfungsi sebagai antioksidan alami. Meskipun begitu beetroot jangan diminum terlalu banyak sekali karena sifatnya adalah pembersih tubuh yang agak keras terutama membersihkan hati. Di dalam sehari jangan lebih dari setengah liter. Apabila diminum terlalu banyak, beetroot dapat membuat pusing.

Penelitian tentang Keampuhan Beetroot

Mau tahu keampuhan beetroot lainnya ? Menurut para peneliti dari University of Exeter dan the Peninsula Medical School, kunci meningkatkan stamina cukup sederhana, hanya dengan minum segelas jus buah beet.

Bahkan menurut peneliti, dengan mengkonsumsi jus beet setiap harinya dapat membantu kita berolahraga tanpa rasa capek. Disamping itu, setengah liter jus beet se

tiap hari efektif menurunkan tekanan darah dan memperbaiki kesehatan.

Masih menurut penelitian yang sama, jus bit memperlihatkan hasil yang menakjubkan karena manfaatnya melebihi rutinitas olahraga yang teratur dibawah pengawasan pelatih profesional. Ya meskipun rasanya kurang sedap, tapi pengaruhnya bisa dirasakan oleh banyak orang dari berbagai usia, mulai dari mereka yang masih aktif bekerja ke kantor sampai mereka yang pensiun tak punya kantor lagi..Penasaran ingin mencoba buat beet ? Tak ada salahnya jika Anda mencoba sendiri dan buktikan khasiatnya..siapa tahu Anda temukan sesuatu yang baru dalam hidup Anda dari “si umbi merah” ini..Selamat mencoba..

Sumber referensi:

http://elyzhawidi.blogspot.com/2009/09/buah-beet-beetroot.html

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1848508-khasiat-buah-merah/
http://WebMd.com



Wednesday, March 02, 2011

Menghayati pesan Allah dalam surat Al Ashr

Terus terang saja sudah lama saya menghapal surat Al Ashr. Kira-kira di usia 10 tahun saya sudah mulai dapat menghapalnya di luar kepala. Namun butuh waktu cukup lama untuk dapat menghayati maksud dan kandungan surat ini, mungkin karena surat ini diturunkan Allah dengan teks yang cukup singkat.

Ya surat Al Ashr ini hanya terdiri dari 3 ayat dan termasuk di kategorikan banyak orang ke dalam surat-surat pendek. Isi surat Al Ashr ini dalam terjemahan Indonesianya adalah sbb :
(1) Demi Masa. (2) Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. (3) Kecuali orang-orang yang beriman dan melakukan amal soleh, dan saling nasehat menasehati dalam kebenaran, dan saling nasehat menasehati dalam kesabaran.

Bagaimana ? Cukup singkat bukan ? Dan dalam perjalanan hidup saya, saya membutuhkan waktu untuk dapat menghayati surat ini dengan penghayatan yang memadai. Saya mencoba memahami pesan Allah ini dengan uraian seperti berikut :

Hidup ini adalah perjalanan, dan Allah memperjalankan kita dengan “waktu” atau “masa” atau kata lainnya “usia”. Kita gunakan saja kata yang pertama, waktu. Dalam setiap detik kehidupan kita, kita selalu bertransaksi dengan kegiatan yang kita lakukan menggunakan waktu”. Artinya, setiap kegiatan yang kita lakukan dalam kehidupan ini, kita akan bayar dengan waktu. Kita bangun pagi, mandi, sarapan, pergi ke kantor dan bekerja adalah pilihan kegiatan dalam kehidupan kita yang kita bayar dengan waktu kita. Ada lagi sebagian orang yang punya kegiatan tidur pagi, bangun siang mandi, makan, sorenya pergi ke bar, malamnya melantai, pulang subuh. Dan itu pilihan kegiatan dalam hidupnya yang harus dia bayar dengan waktu.

Waktu. Ia tak punya titik balik. Ia tak akan kembali. Ia berjalan ke depan dan terus ke depan tanpa pernah kembali ke belakang. Setiap manusia sebelum dilahirkan di muka bumi ini sudah diberi “jatah” waktu (life time, masa hidup kalau barang elekronik). Si A diberi jatah waktu hidup 60 tahun, si B diberi jatah waktu 45 tahun, si C diberi jatah waktu 32 tahun dan seterusnya.

Sehingga sadarkah kita…? Setiap detik yang kita lalui dalam kehidupan ini kita bayar dengan waktu kita. Jadi waktu kita dari detik ke detik akan selalu berkurang. Seperti mesin ATM yang kita gunakan ketika mengambil uang, setelah transaksi berhasil dilaksanakan akan muncul pesan saldo Anda tinggal sekian…Persis seperti waktu yang kita miliki. Kalau saya diberi waktu hidup di dunia selama 40 tahun dan saat ini usia saya 32 tahun, maka saya hanya punya 8 tahun lagi. Maka kalau saya tidak memilih kegiatan yang punya nilai manfaat, saya pasti akan merugi.

Dan pesan Allah selama kita membarterkan waktu kita dengan empat kriteria kegiatan ini, maka dapat dipastikan kita tidak akan merugi. Empat kriteria kegiatan tersebut adalah :
(1) Beriman, ini adalah konsep dasar yang membedakan status kita bekerja di dunia ini akan dinilai oleh Allah atau tidak. Sorry to say, orang-orang yang tidak mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, maka kebaikan yang dia lakukan meskipun sebesar gunung Krakatau sekalipun tidak akan dipandang sedikit pun oleh Allah (QS. 3:85).

(2) Beramal sholeh, semua amalan yang diniatkan iklhas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Pekerjaan yang baik menurut banyak orang belum tentu bernilai amal sholeh, apabila tidak ikhlas atau tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah. So, baik belum tentu benar.

(3) Saling menasehati dalam kebaikan, karena hanya kebaikan yang dibalas Allah dengan pahala (QS. 6:160).

(4) Saling menasehati dalam kesabaran, karena dunia ini tempat ujian bagi hamba-hamba Allah..Sabar adalah keadaan dimana orang harus bertahan agar ia berhasil melewati ujian yang Allah berikan. Ketika kita diuji, maka tak ada kondisi yang lebih baik daripada bersabar (QS 2:153-157).

Ya, begitulah pesan Allah yang saya coba untuk pahami dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pesannya adalah :

“Waktu yang kita miliki akan berkurang dari hari ke hari. Maka pilihlah bentuk kegiatan yang termasuk dalam 4 kriteria kegiatan diatas untuk mengisi kehidupan kita dari hari ke hari. Sehingga kita menjadi manusia-manusia yang tidak merugi.”

Terinspirasi dari Kuliah Perdana JK3 UAI, 2 Maret 2011
(Bersamaan dengan tulisan ini dibuat, penulis mendapat kabar duka dari salah seorang teman. Istri sahabat penulis saat sekolah dulu, baru malam ini meninggal dunia saat melahirkan anak kedua. Semoga Allah memberi kebaikan dari musibah ini.)

Pemimpin “rai gedhek”


Dalam masyarakat Jawa dikenal istilah untuk menyebut orang yang tidak tahu malu yaitu rai gedek. Rai berarti muka dan gedek berarti dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Kurang lebih kalau dialihbahasakan artinya “tebal muka atau muka tebal”. Orang-orang dengan karakter “rai gedek” ini biasanya melakukan tindakan tidak pantas yang berdampak buat orang banyak.

Akhir-akhir ini merebak dimana-mana fenomena pemimpin “rai gedhek”. Merasa masih didukung dan dibutuhkan rakyat, mereka mempertahankan kekuasaannya. Padahal jutaan rakyat meminta mereka turun. Presiden Ben Ali, Husni Mubarak dan pemimpin-pemimpin bangsa lainnya adalah sedikit contoh dari pemimpin dengan karakter ini. Puluhan tahun berkuasa ternyata belum juga puas menjadi penguasa. Namun pada saat yang sudah ditakdirkan, semuanya akan berganti seperti yang Allah firmankan di dalam Al Qur’an surat Ali ‘Imron ayat 140 – 141 yang berbunyi ”Hari-hari itu kami pergilirkan di antara manusia, supaya Allah mengetahui orang-orang yang beriman dan menjadikan sebagian kalian sebagai syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zhalim. Dan supaya Allah menyaring orang-orang yang beriman dan melenyapkan orang-orang kafir.”

Di negeri kita tercinta pun tidak banyak berbeda. Yang paling “hot” adalah kisah ketua umum PSSI. Seolah menjadi penguasa tiada duanya, teriakan jutaan suporter yang memintanya untuk turun tidak digubris. Bahkan peringatan dari pemerintah pun dicuekin. Mestinya seorang pemimpin bisa menggunakan “head, heart dan gut”-nya sehingga tidak harus terjadi pemaksaan kehendak rakyat untuk menurunkan pimpinannya. Berjiwa besar untuk tahu diri bahwa sudah tidak pantas lagi menjadi pemimpin, adalah tindakan tepat untuk memberikan keadaan terbaik bagi organisasi yang dipimpin.

Beberapa pejabat yang juga tidak “capable” dengan tugasnya, terang-terangan menolak untuk mengundurkan diri. Dengan alasan kalau presiden menyuruh saya berhenti, maka saya berhenti. Berbeda dengan masyarakat Barat yang mengenal guilt feeling dan masyarak Jepang yang menganut shame feeling. Pemimpin kita lebih banyak menganut rai gedhek feeling. Mengutip kumpulan berita dari seorang Jurnalis, Joko Pitono, bahwa seorang Kastaf AD Jerman bernama Jenderal Wolfgang Scheiderhan langsung mengundurkan diri begitu tersiar laporan dirinya menutupi fakta bahwa serangan militer tentara Jerman dalam NATO di Afghanistan pada 24 September lalu telah menewaskan puluhan warga sipil. Contoh lainnya adalah Menkeu Jepang Soichi Nakagawa yang mundur dari jabatannya pada 17 Februari 2009, setelah media melaporkan bahwa dia mabuk dalam konferensi pers di Roma saat pertemuan G-8. Sekitar empat tahun lalu, tepatnya 3 Juli 2007, Menhan Jepang Fumio Kyuma mundur setelah menyatakan bahwa serangan bom atom AS di Hiroshima dan Nagasaki “tidak terhindarkan”. Bahkan tidak sedikit pemimpin Jepang yang harus bunuh diri ketika malu melakukan kesalahan.

Pemimpin kita tak harus bunuh diri ketika malu telah melakukan kesalahan. Karena dalam Islam bunuh diri adalah dosa besar. Yang lebih penting bertaubat dan kembali ke jalan-Nya yang benar. Satu hal yang utama adalah apabila seorang pemimpin merasa sudah tidak pantas lagi menjadi pemimpin, mundur dengan jiwa besar adalah pilihan terbaik. Sebuah pepatah Jawa mungkin sangat tepat buat kita agar tidak menjadi pemimpin “rai gedhek” yang berbunyi : Dadio wong sing iso rumongso, ojo dadi wong sing rumongso iso, yang artinya kurang lebih jadilah orang yang bisa merasa, jangan jadi orang yang merasa bisa.



Website counter