Sunday, December 30, 2018

WISATA AKHIR TAHUN MURAH


Wisata ini ditujukan
di akhir jaman begini agar  jiwa jiwa lebih   bersyukur  ....

*Let's go to   Ruang ICU honey*
- Lihat pasien yang setengah sadar,
sedang berjuang mempertahankan
*nyawanya*,
mereka terlihat tak berdaya, lemah bahkan  dibantu berbagai macam alat
(alat monitor, selang dan mungkin alat bantuan lain untuk mempertahankan hidup)

*Yuhuuu..  Wisata berikutnya ke Ruang Kemoterapi*
Disana kita lihat orang tengah berjuang keras melawan penyakit terminal
*kanker dan tumor*,
lihat wajah mereka pucat
keceriaan telah berganti  dengan kondisi pucat pasi, terlihat kurus kulit mereka menghitam, akibat sinar radiasi, kadang rambut telah banyak rontok tak terkendali...

*Next journey ke Ruang Hemodialisa (cuci darah)*
Disana terbaring manusia dengan tangan terikat selang.
Mesin Hemodialisa sedang menggantikan
*Peran Ginjal*
yg sudah tdk berfungsi...

*Wisata belum berakhir, perjalanan dilanjutkan ke Ruang Rawat Inap*
Disana kita menemukan berbagai macam penyakit dari sesak nafas sampai susah BAB,
diabetes,
stroke,
jantung,
kecelakaan, dll...

*Perjalanan wisata harus diakhiri di Bagian Administrasi*
Ada nuansa hikmah yang bisa kita jumpai, kita melihat keluarga pasien membayar woow, jutaan rupiah bahkan puluhan juta rupiah bahkan mungkin bagi yg  punya kartu Jaminan Kesehatan Nasional dan asuransi sebagai biaya pengobatan ada biaya ini itu, apalagi jika tidak punya jaminan kesehatan. Biaya administrasi menunjukkan pasien harus pulang, baik karena sudah sembuh,
bahkan yang sudah meninggal pun tetap harus bayar biaya administrasinya..😭

*Bagaimana dengan diri kita yang Hidup Amat Sangat Nyaman di Rumah atau di tempat manapun dalam keadaan healthy ?*
Segala sesuatu tentang hidup kita, apapun itu,bebasss bergerak... bebas tanpa alat mekanis apapun ...

*luar biasa bukan ???*

- Bernafas di alam bebas tanpa perhitungan,
gratis tis tanpa dibantu tabung oksigen,

*enak kan ......*

- Makan dan minum tanpa infus dan sonde, memilih jenis makan dan minum tanpa menu khusus yang menyakitkan...

*lezat bukan ???*

- Maaf, Pergi buang hajat, apapun itu, bebas merdeka, tanpa bantuan orang,

*nikmat mana yang  disangsikan* ???

Apakah saat ini kita sudah

*Bersyukur??????*

Semoga selepas berwisata ini, membuat kita :
_Taat beribadah, berdoa_
_Saling cinta dan menyayangi....._
_Saling rukun dan damai....._
_Saling menghormati dan menghargai......_
_Saling mengalah untuk meraih kemuliaan....._
_Saling melepas Ego....._
_bersyukur dengan semua pemberian Nya_
_Jaga kesehatan tubuh_
_Tinggalkan kebiasaan untuk mencari kesalahan orang lain. Apalagi memfitnah_
_Saling berbuat baik walau tidak dihargai..._
_Karena kebaikan akan kembali kepada diri kita sendiri...._

*Semoga kita bisa pertahankan berbuat benar apapun tantangannya, karena Allah menyukai keistiqomahan, keteraturan perbuatan baik yang terus menerus tanpa batas selagi kita masih diberi Nafas oleh-Nya*
*🤝☀☕💐*
*Selamat menjelang tahun 2019 lebih amazing ,semoga kita selalu diberkahi Allah dalam kebaikan kebaikan itu.aamiin.

Saturday, December 29, 2018

KESYIRIKAN YG SERING TDK DISADARI OLEH PELAKUNYA.


Pesan SMS berantai dijatuhkan hukumnya SYIRIK karena sering manusia menentukan Qada dan Qadar yang telah ditetapkan Allah ﷻ.

CONTOH PESAN SMS KESYIRIKAN

1."Siapa yang tidak mengirim pesan SMS ini, akan ditimpa musibah" .

2."Siapa yang kirim SMS ini dalam waktu dua jam orang yang tersayang akan datang ke rumah anda".

3."Siapa yang mengabaikan pesan SMS ini, anda akan kehilangan orang yang tersayang".

4."Siapa yang mengirimkan pesan SMS ini kepada 4 orang, dalam masa 4 jam, anda akan mendapat rezeki yang melimpah ruah".

5."Kirimkan pesan SMS ini minimal 12 orang, anda akan mendapat berita yang baik dalam masa 2 jam",

dan macam-macam lagi pesan SMS dalam bantuk seperti itu perlu diabaikan.

Senang cerita, ia berkait dengan perjanjian bentuk ganjaran atau musibah yang ditetapkan oleh manusia sendiri.

Manusia tak layak menjatuhkan sesuatu hukum ke atas sesama manusia melainkan atas sebab tertentu.

Teguran untuk semua sahabat dan rakan-rakan. Untuk umat islam, pesan SMS berantai begini adalah HARAM !

BAHAYA PELAKU KESYIRIKAN

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰ لِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ    ؕ  وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًاۢ بَعِيْدًا

Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu) dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali.
[QS. An-Nisa': Ayat 116]

حُنَفَآءَ لِلّٰهِ غَيْرَ مُشْرِكِيْنَ بِهٖ  ؕ  وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَكَاَنَّمَا  خَرَّ مِنَ السَّمَآءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ اَوْ تَهْوِيْ بِهِ الرِّيْحُ فِيْ  مَكَانٍ سَحِيْقٍ

(Beribadahlah) dengan ikhlas kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya. Barang siapa menyekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.
[QS. Al-Hajj: Ayat 31]

Kalau kita pernah melakukannya maka mintalah ampun kpd Allah Ta'ala. Takut nanti menjadi dosa jariyah sepanjang masa.

والله اعلم

-Dinukil dari hamba Allah (Grup WA)

Saturday, December 15, 2018

Amazing You


APA yang membuat saya dan membuat Anda berbeda ?

Jawabannya bergantung dengan apa yg :
- kita dengar (bodoh, bodoh, bodoh)
- kita lihat (gagal, gagal, gagal)
- kita rasa (down, down, down)
.
Itu yang harus kita HANCURKAN !

AGA
15 Dec 2018

Saturday, November 24, 2018

Kejarlah Akhirat

📜 KEJAR AKHIRAT, DUNIA MENGIKUTI

Menangkap Hikmah - Al Bashri rahimahullahu beliau berkata:

Wahai para pemuda, wajib bagi kalian untuk mengejar negeri akhirat.

Kami banyak melihat orang yang mengejar akhirat dia mendapatkan pula dunianya. Namun kami tidak melihat ada seseorang yang mengejar dunia tapi dia mendapat akhirat bersama dunianya.

📚 Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam kitab Az-Zuhd no.12.

@CSPeduli

Akhirat Tujuan Utama

Menangkap Hikmah - Hidup yang kita jalani ini adalah sebuah perjalanan. Setiap perjalanan ada awal dan pasti ada akhir. Kita berawal dari alam dzurriyyah dan kita akan berakhir di alam akhirat.

Hanya ada dua tempat kembali terakhir dari perjalanan kita, surga atau neraka.

Jika kita sudah mengetahui fase seluruh perjalanan hidup kita, maka sudah semestinya kita mempersiapkan perjalanan panjang ini dengan persiapan yang sebaik-baiknya.

Dan persiapan yang paling baik adalah ketika kita menancapkan semua niat kita dari ucapan dan perbuatan kita hanya berorientasi pada tenpat terakhir kita yaitu kebaikan di Akhirat.

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda;
مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ
_“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Alloh akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Alloh tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Alloh akan menghimpunkan urusannya, menjadikan selalu merasa cukup dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya).“[HR. Ibnu Majah, Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Hibban dan lain-lain)_

Friday, November 23, 2018

Hadapi Era Disrupsi, PT perlu lakukan Transformasi Digital


Menangkap Hikmah Rontoknya banyak perusahaan besar ketika dihempaskan badai Disrupsi pelan tapi pasti arahnya mulai merambat ke Perguruan Tinggi. Hal ini diingatkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir agar perguruan tinggi merespon Era Disrupsi di revolusi industri 4.0.

Semua aspek kehidupan kampus perlu menerapkan teknologi informasi dan komunikasi, baik pada penerapan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) berbasis online atau pun blended learning sampai transformasi pada proses administrasi. Intinya, manajemen pendidikan tinggi berbasis TIK untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas.

Nasir menjelaskan mengatakan,
"Saya mendorong semua perguruan tinggi untuk meningkatan sistem pembelajaran daring ini, agar perguruan tinggi kita tidak tertinggal," kata Nasir di Jakarta, seperti dilansir republika.co.id, Kamis (18/10).

Dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh, perguruan tinggi perlu mempersiapkan hal-hal berikut :
-      Infrastruktur jaringgan
-      Sarana dan prasarana
-      Tim atau unit khusus pengembang e-learning
-      Tim dosen untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran online (daring)
-      Mahasiswa yang sudah disiapkan untuk mampu belajar mandiri (self-directed learning)
-      Proses pembelajaran jarak jauh dilengkapi dengan sistem (kurikulum, materi ajar, proses pembelajran dan bahan ujian) yang memiliki standar kualitas untuk didistribusikan lintas ruang dan waktu

Nasir menambahkan bahwa dalam menghadapi revolusi industri 4.0, tantangan bangsa tidak mudah. Karena itu semua pihak harus memulai dengan cara open mind, open heart, dan open willing dalam membangun Indonesia.

Saat ini pembangunan ekonomi Indonesia mengalami transformasi dari ekonomi berbasis alam, menjadi ekonomi berbasi iptek.
Jadi perguruan tinggi di Indonesia wajib bertransformasi menyesuaikan perkembangan zaman, jika tidak ingin punah digilas disrupsi.

Ketumbar untuk atasi Penyumbatan Pembuluh Darah

Ternyata manfaat ketumbar luar biasa untuk jantung dan penyakit lainnya..

Berikut sekian banyak manfaat ketumbar :
===================
1. Anti rematik & radang sendi.
2. Mengatasi peradangan pada kulit.
3. Menurunkan kadar kolesterol.
4. Mengatasi keluhan pencernaan.
5. Mengatasi panas dalam.
6. Anti diabetes.
7. Meredakan nyeri haid.
8. Menyehatkan mata.
9. Anti oksidan.
10. Mengatasi perut kembung.
11. Menyembuhkan sembelit.
12. Anti kanker usus.
13. Mencegah hipertensi.
14. Menambah stamina pria.
15. Peluruh ASI.
16. Peluruh kentut.
17. Penambah nafsu makan.
18. Mengatasi wasir.
19. Mengatasi radang payudara.
20. Mengatasi influenza.
21. Mencegah animea.
22. Melindungi hati (liver).
23. Mencegah osteoporosis.
24. Mengatasi bau mulut & badan.

Ada pengalaman seorang yang Oom-nya ketika divonis pasang Cincin Untuk Jantung di RS. Pelamonia yang ditangani oleh Dr. Hafidz Spesialis Jantung. Namun Oom-nya meminta waktu untuk berpikir dulu... Suatu ketika Oom-nya  bertemu dgn temannya seorang ahli Farmasi di Jakarta lalu dia menyampaikan Vonis dari Dr.Jantung tersebut.

Teman Oom-nya  menyarankan untuk mengkonsumsi Ketumbar yang banyak dijual di pasar tradisional. Alhamdulillah, setelah 3 bulan mengkonsumsi Ketumbar Lalu Oom-nya kembali konsultasi dengan dokter spesialis Jantung di RS. PELAMONIA. Dari  hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa  penyumbatan-penyumbatan telah bersih.Insya Allah aman diminum segala usia.

CARA KONSUMSI 


Tuangkan ketumbar 1 atau 2 sendok teh, lalu diseduh dengan air panas. Setelah air mengeluarkan zat-zat nya sekitar 15-20 menit maka Ketumbar boleh disaring dan airnya diminum. Oom saya minum setiap hari di waktu subuh. Alhamdulillah, saya juga sudah konsumsi selama sebulan. Biasanya pagi-pagi kadang masih sering menguap, ngantuk, badan pada pegel, pada sakit, kepala agak pusing, malas, tapi setelah konsumsi KETUMBAR sudah tidak lagi. Kata Oom saya, ketumbar melancarkan penyumbatan-penyumbatan kolesterol yang ada di saluran peredaran darah.



CARA PENYAJIAN :
================
1. Ketumbar 1 sdt - 1 sdm.
2. Rebus air mendidih 1 gelas.
3. Letakan Ketumbar pada saringan lalu siram dgn 1 gelas air matang suhu normal agar bersih.
4. Setelah dibilas, letakan Ketumbar ke dalam gelas.
5. Setelah air mendidih, tuangkan ke dalam gelas yg berisi ketumbar.
6. Tunggu hingga hangat.
7. Saring air rendaman ketumbar.
8. Minum rutin setiap menjelang tidur malam, atau pagi hari setelah Shalat Subuh.
9. Minum cukup 1 kali sehari. Atau 2 hari sekali, dan atau bisa disesuaikan dgn kebutuhan Anda.
10. Bisa dicampur Madu, Jahe atau Kayu Manis.

Thursday, November 22, 2018

Merantaulah..

Menangkap Hikmah - Pesan dari Imam asy-Syafi’i:

Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan hidup asing  (di negeri orang).#

#Merantaulah…

Kau akan dapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan (kerabat dan kawan).
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.#

#Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan..
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang.#

#Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa..
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akam kena sasaran.#

#Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam..
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang.#

#Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah biasa di tempatnya (sebelum ditambang).
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.#

#Jika gaharu itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya.
Jika bijih memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai sebagai emas murni.#

Sumber: Diwan al-Imam asy-Syafi’i. Cet. Syirkah al-Arqam bin Abi al-Arqam. Beirut. Hal. 39

Kalaulah Sempat..

Menangkap Hikmah - Ketika seorang pakar dirgantara di Kairo, ia berpesan "Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu technology sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama itu lebih manfaat untuk umat Islam. Kalo saya disuruh memilih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu Agama.")_

Sepi penghuni... Istri sudah meninggal... 

Tangan menggigil karena lemah... Penyakit menggerogoti sejak lama... duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu...

 Tiga anak, semuanya sukses... Berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri... » Ada yang sekarang berkarir di luar negeri... » Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi... » dan ada pula yang jadi pengusaha ... Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol  » semuanya kaya raya...

Namun.... Saat tua seperti ini dia 'Merasa Hampa', ada 'Pilu Mendesak' disudut hatinya......

Tidur tak nyaman... » dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa & enegik yang penuh kenangan... »

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Di rumahnya yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur...

Punggungnya terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulutnya....

Dari sudut mata ada air yang menetes..

Rindu dikunjungi anak2nya...

Tapi semua anaknya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain...

 Ingin pergi ke tempat ibadah namun badan tak mampu berjalan....

 Sudah terlanjur melemah.... Begitu lama waktu ini bergerak, tatapannya hampa, jiwanya kosong, hanya gelisah yang menyeruak ... Sepanjang waktu .... 


• Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya....

• Atau barangkali adalah Anda yang membaca tulisan ini suatu saat nanti......

• Hanya menunggu sesuatu yg tak pasti...

• Yang pasti hanyalah KEMATIAN.

» Rumah Besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya... 

» Anak Sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yang ber AC...

» Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila datang... 

» Asset-asset produktif yang terus menghasilkan, entah untuk siapa .?

Kira-kira jika malaikat 'Datang Menjemput', akan seperti apakah kematiannya nanti

» Siapa yang akan memandikan ? 
» Dimana akan dikuburkan ?? 

» Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan?

» Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti? 

» Rumah akan di tinggal, asset juga akan di tinggal pula... 

• Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita atau tidak ??? 

• Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan ???

• Apa lagi jika anak tak sempat dididik sesuai tuntunan agama???
Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja...

🍀 'Kalau lah Sempat' menyumbang yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat2 di Jalan Allah yang lainnya...

🍀 'Kalau lah Sempat' dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua yang selalu datang...... 

🍀 'Kalau lah Sempat' memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah agar dipakai oleh orang yg memerlukan..... 

🍀 'Kalau lah Sempat' membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat dan handai taulan...... 

🍀 Kalau lah kita tidak kikir kepada sesama, mungkin itu semua akan menjadi 'Amal Penolong' nya ......

🍀 Kalaulah dahulu anak disiapkan menjadi 'Orang yang Shaleh', dan 'Ilmu Agama' nya lebih diutamakan.... 

🍀 Ibadah dan sedekahnya di bimbing / diajarkan dan diperhatikan, maka mungkin senantiasa akan 'Terbangun Malam', 'Meneteskan Air Mata' medoakan orang tuanya.

🍀 Kalaulah sempat membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat bagi sesama .... 

 *"KALAULAH SEMPAT"*

 Mengapa kalau sempat ?
Mengapa itu semua tidak jadi perhatian utama kita ?  Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri.  Kenapa kita tidak lebih serius 'Menyiapkan Bekal' untuk menghadap-NYA dan 'Mempertanggung Jawabkan' kepadaNya?

Jangan terbuai dengan 'Kehidupan Dunia' yang  bisa  melalaikan.......

🌸 Kita boleh saja giat berusaha di dunia....tapi jadikan itu untuk bekal kita pada perjalanan panjang dan kekal di akhir Hidup kita....

( yang menulis dan menyebarkan catatan ini semoga menjadi sodaqoh ilmu dan ladang amal Shaleh).

Teruslah menjadi Pejuang Dakwah dan menabur Kebajikan selama hayat masih dikandung badan meski hanya dgn sepotong Ayat Al-Quran atau Hadist...

Semoga Bermanfaat...!

Wednesday, November 21, 2018

Menulis, Kebiasan Sederhana yang Tak Sederhana

Menangkap Hikmah - Imam Asy Syafi'i Rahimahullah berkata.."Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan jika engkau berburu kijang, setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja".

Demikianlah hebatnya kebiasaan menulis. Sekian banyak ilmu tidak akan terlepas dari diri kita jika kita mau menangkapnya dengan tulisan. Banyak orang yang mengandalkan dengan hapalannya untuk mengingat suatu ilmu, tapi percayalah itu hanya menempel sesaat saja. Tak lama setelah itu, ilmu yang diingatnya akan terlepas darinya.

Sejatinya kegiatan menulis adalah keterampilan yang sangat bermanfaat. 
Karena semua orang punya pengalaman dan cerita masing-masing dalam hidupnya. Pengalaman dan cerita itu sedikit banyak mengandung sesuatu yang bermanfaat, yang bisa berguna bagi dirinya dan orang lain di kemudian hari.



Begitu pun ketika kita berinteraksi dengan banyak orang, terutama orang-orang yang sudah dianggap berhasil oleh masyarakat. Pasti banyak ilmu dan pengalaman yang sudah dilaluinya selama ini. Kita bisa belajar dari mereka. Menimba ilmu dan pengalaman untuk kita terapkan di kehidupan kita.

Kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan mereka, agar kita tidak mengulangi lagi. Dan ketika kita tuliskan dan kita berbagi dengan yang lain, maka akan lebih banyak orang yang belajar dari mereka yang sudah berhasil tersebut.

Sehingga amat sayang jika mutiara-mutiara ilmu dan pengalaman sepanjang perjalanan kehidupan kita tidak pernah terekam dalam tulisan.

Menulis sebenarnya adalah sebuah kebiasaan yang sederhana. Ya sederhana. Karena setiap hari ada sekian banyak ide dan peristiwa yang melintas di pikiran kita. Tugas kita hanya memindahkannya ke dalam kata-kata. Ya, meskipun sederhanya, tetapi ternyata tak sederhana dalam pelaksanaanya. Dibutuhkan kemampuan berbahasa dalam menyusun kata demi kata, diksi demi diksi, yang tentunya jika ini tidak dibiasakan akan menjadi sesuatu yang tidak mudah.

Menulis sejatinya adalah memindahkan kehidupan ke dalam kata-kata. Menulis adalah pekerjaan keabadian. Kita boleh sudah tiada, namun tulisan kita bisa tetap abadi sepanjang usia dunia ini ada.

Hanya 9 Bulan, 500 Pembunuhan di Indonesia

Menangkap Hikmah - Dalam waktu 9 bulan, intensitas pembunuhan yang terjadi di Indonesia meningkat drastis. Penyebab yang paling dominan adalah karena tersinggung atau sakit hati. Seperti dilansir detikcom, menurut data kepolisian, hingga September 2018, ada sekitar 500 kasus pembunuhan yang di antaranya disebabkan oleh ketersinggungan.

"Sampai September kemarin, kasus pembunuhan sekitar 500, harus didalami dulu datanya," ucap Kepala Biiro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi detikcom, Rabu (21/11/2018) malam.

Dari 500 kasus pembunuhan itu, Dedi masih belum memaparkan berapa banyak kasus pembunuhan yang disebabkan oleh sakit hati. Menurutnya, perlu ditinjau kembali apakah motif sakit hati atau tersinggung menjadi hal yang dominan. 

Dedi mengatakan pencegahan pembunuhan dengan motif sakit hati sulit untuk dihilangkan. Perlu pelibatan tokoh-tokoh selain dari Polri.

"Susah juga. Perlu pendekatan masyarakat bisa kendalikan emosi. Pendekatan agama, itu pendekatan efektif untuk pengendalian diri. Peran lingkungan, tokoh formal. Pendekatannya harus pendekatan agama," ucap Dedi.

Dalam dua minggu ini, terjadi dua kali pembunuhan atas dasar sakit hati. Polri pun akan menggerakkan Bina Masyarakat (Bimas) untuk terjun ke masyarakat guna mensosialisasi hidup rukun.

"Dari Bhabinkamtibmas, Kanit Bimas, Kasat Bimas akan banyak terjun ke RT/RW mensosialisasikan hidup rukun, tidak mudah terpancing emosi, dan mempererat tali silaturahmi," tuturnya.

Sumber berita : detik.com

Ini Tentang Hidup

Menangkap Hikmah - Dalam hidup ini, ada satu hal paling penting yang perlu kita lakukan, yaitu memperbaiki diri.


Kita sering terlalu asyik memperhatikan orang lain hingga lupa dengan diri sendiri. Asyik melihat pencapaian orang, hingga lupa dengan target pribadi.

Kita sering asyik melihat kekurangan orang, hingga lupa kekurangan diri sendiri.

Akibatnya, orang sudah melakukan banyak hal, kita belum melakukan apa-apa. Berfokuslah untuk memperbaiki diri, dari waktu ke waktu. Semakin baik kualitas diri kita dari waktu ke waktu, maka semakin banyak pencapaian yang kita dapatkan dalam hidup.

Tentukan target pribadi yang ingin dicapai dan berfokuslah untuk memperbaiki diri dalam proses mencapai target tersebut.

Setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing, maka perhatikanlah jalan hidupmu sendiri. Jika hal ini kita lakukan terus, selalu memperbaiki diri, maka cepat atau lambat kita akan mendapatkan kesuksesan yang kita inginkan.


Sunday, November 18, 2018

Disrupsi Perguruan Tinggi Menuju Pendidikan Discovery dan Asembling

Menangkap Hikmah - Akhir-akhir ini di media sosial sedang hangat didiskusikan dan diperdebatkan perihal universities disruption yang dipicu artikel Jim Clifton, ”Universities: Disruption is Coming”.


Secara garis besar isinya adalah mempertanyakan dan mengkhawatirkan peran masa depan pendidikan tinggi dalam menyuplai tenaga kerja industri di dunia.

Artikel tersebut ditulis karena dipicu oleh iklan Google dan Ernst & Young yang akan menggaji siapa pun yang bisa bekerja dengannya tanpa harus memiliki ijazah apa pun, termasuk ijazah dari perguruan tinggi (PT).

Iklan dari Google dan Ernst & Young tersebut seperti halilintar di siang bolong.

Ia mengejutkan dan menyambar kemapanan yang telah dinikmati oleh PT di seluruh dunia dalam perannya sebagai penyuplai tenaga ahli, hasil riset, dan pemikiran-pemikiran yang dibutuhkan dunia industri.

Namun, peran penting PT saat ini seakan telah dinihilkan oleh Google dan Ernst & Young, yang sebentar lagi kemungkinan besar akan diikuti oleh perusahaan-perusahaan raksasa dunia yang lain.
Lonceng kematian PT seakan telah didentangkan oleh kedua perusahaan raksasa tersebut, menyusul artikel yang ditulis oleh Terry Eagleton, berjudul ”The Slow Death of the University” (2015).

Artikel Eagleton memberikan gambaran bahwa Perguruan Tinggi sedang melakukan bunuh diri massal melalui pengabaian pada tugas utamanya, yakni ”pendidikan”, karena telah bergeser lebih mengutamakan ”riset dan publikasi”. Lebih menyedihkan lagi, tradisi hubungan dosen dan mahasiswa yang seharusnya berbasis ”guru dan siswa” telah bergeser menjadi ”manager dan pelanggan”.

Khusus di Indonesia, fenomena bunuh diri massal ini ditambahkan oleh keluhan bahwa para dosen saat ini lebih mementingkan meng-update LKD (laporan kinerja dosen) karena berkaitan dengan tunjangan kinerja dosen daripada meng-update materi kuliah yang diampunya.

Pertanyaan menarik untuk diajukan adalah apakah eksistensi pendidikan tinggi akan segera berakhir ataukah tetap akan ada tetapi arahnya akan berbelok tajam tidak mengikuti garis linier lagi?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kiranya perlu:

(1) melihat lagi ke belakang sejarah kaitan antara pengetahuan, sains, dan teknologi;

(2) tahap-tahap perkembangannya;

(3) esensi dan sifat dasar kaitan ketiganya dalam perspektif kekinian; dan

(4) pengaruhnya pada arah pendidikan tinggi kita di masa depan.

Sejak kelahirannya pada abad ke-17, sains modern telah melahirkan tradisi berpikir yang mengikuti garis linier hubungan antara pengetahuan, sains, dan teknologi. Pengetahuan adalah basis dibangunnya premis-premis atau dalil-dalil umum sains, yang untuk selanjutnya sains akan berperan sebagai ibu kandung dari kelahiran teknologi.

Pengetahuan tentang benda-benda di langit yang didasarkan pada pengamatan yang berulang, pada akhirnya telah melahirkan prinsip-prinsip serta dalil-dalil di bidang sains. Kemudian disusul oleh terciptanya peralatan-peralatan yang mampu digunakan untuk membuktikan dengan akurat hipotesis yang dibangun oleh abstraksi sains.

Pendek kata, keberadaan dan perilaku-perilaku alam merupakan sumber berpikir atau guru bagi terbangunnya pengetahuan manusia. Kelak di kemudian hari, pengetahuan tersebut dapat digeneralisasi dalam formula-formula yang dapat menuntun manusia untuk menciptakan alat-alat bantu yang dapat memudahkannya melakukan kegiatan-kegiatan yang sulit dan rumit.

Puncak dari tradisi berpikir yang mengikuti garis linier ini adalah masa yang disebut dalam sejarah sebagai revolusi industri, yang usianya sampai saat ini baru sekitar 200 tahun, tetapi pengaruhnya pada perubahan alam dan perubahan perilaku manusia sungguh sangat luar biasa.


Perkembangan Selanjutnya


Revolusi industri ternyata bukan saja hasil puncak dari perkembangan sains modern, melainkan juga awal terciptanya alam (buatan) baru. Tradisi cara berpikir manusia kemudian berubah dari linier jadi siklikal karena produk-produk teknologi yang dihasilkan manusia tidak saja hanya dilihat sebagai ”hilir” dari pengetahuan dan sains, tetapi juga sebagai ”hulu” pengetahuan untuk melahirkan sains dan produk-produk teknologi baru.

Pergeseran cara berpikir ini dapat kita kenali dari berubahnya cara berpikir yang semula disebut sebagai discovery menjadi innovation.

Cara berpikir ”inovasi” telah meremas pengetahuan, sains, dan teknologi ke dalam satu genggaman tangan untuk kemudian dibentuk jadi bentukan-bentukan baru yang lebih mudah dipahami, lebih canggih, lebih mudah untuk memudahkan manusia, dan tentu saja lebih memesona.

Namun, yang sangat mengejutkan, ternyata dalam waktu hanya sekitar 15 tahun terakhir ini cara berpikir manusia modern sudah bergeser dari ”inovasi” menjadi ”hiper-inovasi” atau tepatnya ”hiper-siklikal”.

Artinya, inovasi tidak lagi sekadar dijalankan di atas ”produk tunggal” untuk menambah nilai kebaruan dari produk tersebut, tetapi inovasi dilakukan di atas ”banyak produk” (multiproduk) untuk dilipat jadi satu produk. Alhasil, ia bukan saja melahirkan nilai kebaruan pada produk lama, melainkan sekaligus melahirkan produk-produk baru atau benda-benda baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Cara berpikir seperti ini kemudian melahirkan panggung-panggung perlagaan di dunia industri untuk saling bunuh dan saling mengalahkan.

Akhirnya, kita banyak menyaksikan perusahaan-perusahaan raksasa dunia terjungkal tanpa membuat kesalahan manajemen maupun produksi hanya karena munculnya benda-benda industri baru yang mengambil teritori pasarnya lantaran para pelanggannya dengan sukarela meninggalkan produk-produknya karena dianggap kuno alias tidak gaul lagi. Dalam payung berpikir seperti itu (hiper-inovatif), baik produsen maupun konsumen hidup dalam perlagaan-perlagaan yang sangat ketat, sibuk, dan cepat karena ”kegaulan” produk-produk teknologi saat ini jadi berusia amat pendek.


Cara Berpikir Asembling


Untuk melahirkan benda-benda baru serta jasa-jasa baru tersebut di atas dalam payung berpikir ”hiper-inovasi”, sesungguhnya kita telah mereduksi cara berpikir kita dari discovery ke innovation lalu ke asembling. Cara berpikir yang terakhir ini adalah cara berpikir yang menggunakan ilmu gathuk (Jawa). Meng-gathuk-kan orang yang punya sepeda motor atau mobil dengan orang yang memerlukan jasa transportasi melalui IT. Meng-gathuk-kan orang yang perutnya lapar dengan pemilik produk makanan dengan pemilik sepeda motor yang mau disuruh dengan upah melalui IT.

Dengan ”ilmu gathuk”, saat ini banyak orang bisa mendapatkan rezeki tanpa harus bekerja di kantor atau di pasar, dan juga banyak orang malas tetapi punya duit yang dimudahkan.

Saat ini, cara-cara berpikir dengan ”ilmu gathuk” telah tumbuh dengan pesat dan subur serta telah melahirkan karya-karya jasa ataupun produk benda-benda yang sangat nyata dan dibutuhkan oleh masyarakat. Ilmu semacam ini dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa harus memiliki ijazah apa pun, termasuk ijazah dari PT. Cara berpikir seperti inilah barangkali salah satu yang dibaca dan ditangkap Google dan Ernst & Young untuk berani merekrut siapa pun tanpa ijazah apa pun untuk bekerja dengannya.


Sistem Pendidikan Asembling


Atas dasar kondisi seperti itulah barangkali Jim Clifton merasa gelisah dan khawatir akan masa depan eksistensi PT dalam perannya sebagai penyedia tenaga kerja industri. Keahlian ilmu gathuk seperti itu ternyata ”tak pernah” dan ”tak perlu” diajarkan PT. Ilmu seperti itu dapat dipelajari siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.

Kekhawatiran Jim Clifton barangkali ”sangat berguna” untuk mendefinisikan ulang peran pendidikan tinggi dalam perubahan-perubahan alam dan kehidupan manusia di masa depan. Paling tidak, ada dua arus utama pendidikan tinggi yang dapat ditawarkan kepada masyarakat.

Pertama, pendidikan tinggi yang diselenggarakan atas dasar semangat Discovery.

Artinya, pendidikan tinggi semacam ini mengorientasikan kegiatannya untuk dapat meraih ”penemuan-penemuan” besar yang berguna bagi perubahan-perubahan kehidupan manusia di masa depan. Riset-risetnya dilakukan atas dasar ”kerja kolektif” untuk diarahkan pada ”penyelesaian masalah-masalah besar” dan ”penemuan-penemuan besar” sehingga PT semacam ini jumlahnya memang harus dibatasi, termasuk jumlah mahasiswanya juga dibatasi pada mereka yang memang memiliki kemampuan dasar luar biasa (melalui seleksi yang ketat).

Untuk perguruan tinggi semacam ini, idealnya diselenggarakan atas basis subsidi, dalam arti mahasiswa tidak dipungut biaya alias gratis karena mereka kelak akan jadi pemandu perubahan kehidupan manusia. Setelah lulus mereka tidak dibiarkan mencari pekerjaannya sendiri, tetapi sudah dikaitkan dengan tugas-tugas besar yang harus dilakukan.

Kedua, pendidikan tinggi yang diselenggarakan atas semangat berpikir Asembling, atau pendidikan yang diselenggarakan untuk melembagakan cara berpikir ”perakit”, sehingga tugas utamanya melahirkan sebanyak-banyaknya tenaga ahli perakit yang sangat dibutuhkan oleh industri.

Pendidikan seperti ini mungkin mirip pendidikan vokasi, tetapi bedanya terletak pada ”cara berpikir” yang luas, melintas disiplin, dan kompetensi yang dihasilkannya mampu melahirkan produk-produk baru, baik berupa barang maupun jasa. Mungkin pendidikan semacam ini tepat disebut ”pendidikan vokasi plus”.

Taiwan, Korea, dan China tampaknya telah memberi perhatian besar terhadap pengembangan pendidikan semacam ini.

Dengan menyelenggarakan Dua Arus Utama pendidikan tinggi semacam itu (discovery dan asembling), kekhawatiran atas kemungkinan bangkrutnya pendidikan tinggi tidak beralasan lagi. Selain eksistensi pendidikan tinggi tetap dapat dipertahankan, maka pendidikan tinggi dikembalikan lagi perannya sebagai pemandu atau penuntun peradaban manusia, bukannya sebagai pembebek (pengekor) apa saja yang telah dilakukan oleh dunia industri.


Oleh: Sudaryono, Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Wednesday, January 03, 2018

ESQ, Visi Besar Membangun Manusia Menuju Indonesia Emas

“Membangun sebuah gedung pencakar langit membutuhkan waktu 3-4 tahun. Sedangkan membangun manusia membutuhkan waktu 30 – 40 tahun. Namun satu manusia yang berhasil dibangun, mampu mendirikan satu kota yang berisi ratusan gedung pencakar langit.”

Menangkap Hikmah - Sebegitu vitalnya membangun manusia, karena manusialah yang sesungguhnya akan mengelola bumi. Begitu pun kemajuan suatu negara sangat ditentukan pada sumber daya manusianya. Jika sumberdaya manusianya dikelola dengan baik, maka akan menjadi berkah dan negara tersebut akan menjadi negara maju. Namun jika sumber dayanya tidak dikelola dengan baik, maka akan menjadi musibah dan negara tersebut akan menjadi negara tertinggal.

Melihat amat pentingnya pembangunan sumber daya manusia ini, maka sudah semestinya hal ini menjadi prioritas utama di dalam membangun negeri ini. Begitu pun di Indonesia. Kurangnya sumber daya berkualitas menjadikan daya saing Indonesia lemah dibandingkan negara-negara lainnya. Indonesia membutuhkan manusia-manusia berkualitas yang mampu membangun negerinya.

Inilah yang menjadi kegalauan dari seorang Ary Ginanjar Agustian hingga mendirikan sebuah lembaga training Pembentukan Karakter yang ia beri nama ESQ, kepanjangan dari Emotional Spiritual Quotient atau kecerdasan Spiritual dan Emosional.

Ary melihat bahwa pembangunan manusia hari ini lebih banyak difokuskan kepada membangun aspek fisik atau intelektual dan mengabaikan aspek emosi dan spiritual. Sehingga krisis multidimensi terjadi di negeri ini. Maka Ary menggagas sebuah training yang dikemas khusus untuk membangun karakter berdasarkan nilai-nilai Ihsan, 6 rukun Iman dan 5 rukun Islam atau disederhanakan dengan 165.

Training ESQ telah berjalan selama 17 tahun dan menyebarkan nilai-nilai 165 ke seluruh Nusantara termasuk ke negara tetangga, Malaysia, Singapura bahkan Amerika dan Eropa. Perjalanan membangun karakter bangsa ini tidak ditempuh dengan mudah. Banyak rintangan dan hambatan yang dihadapi oleh Ary. Salah satunya adalah serangan-serangan dimana ia dianggap sesat dan menyimpang di dalam training yang ia selenggarakan. Serangan-serangan ini pun ditindaklanjuti oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia yang pada akhirnya mengeluarkan sertifikat lulus syariah.

Sebenarnya apa yang dilakukan Ary adalah menerjemahkan ayat-ayat di dalam Al Qur’an dan Hadist agar tidak menjadi ajaran yang dibaca di masjid saja, namun dibumikan ke dalam berbagai aktivitas dunia. Salah satunya adalah dengan menerjemahkan ilmu 5 jari yang Ary ambil dari 5 Rukun Islam. Dimana rukun yang pertama adalah syahadat artinya orang hidup harus punya visi, punya tujuan. Dan tujuan utama kita adalah Allah.



Website counter