Tuesday, April 24, 2012

Hidup itu seperti pengumpul mutiara


Di sebuah daerah yang terletak di pinggir laut, hiduplah sekumpulan penyelam profesional yang bekerja mengumpulkan mutiara. Mereka sudah terbiasa menyelam hingga ke dasar laut sambil membawa tabung oksigen di punggung mereka. Tentu saja untuk tugasnya tersebut mereka dibayar oleh seorang tuan.

Suatu hari mereka dibawa ke sebuah tempat yang belum pernah mereka kunjungi. Menurut orang sekitar, tempat ini sangat banyak mutiaranya. Setelah sampai di titik yang ditentukan, mulailah mereka menceburkan diri satu persatu ke dalam air.

Bluk..bluk..bluk…suara gelembung oksigen keluar dari mulut mereka. Seperti biasa, dengan modal oksigen di punggung dan kantong besar yang dililitkan di pinggang mereka meluncur ke dasar laut. Namun ada satu penyelam yang termangu. Ia melihat begitu indahnya pemandangan di dalam laut. Ia terpesona melihat bunga karang yang beraneka bentuk. Wow..indah sekali ia berbisik pelan..Lalu ia mengitari bunga karang itu..dan ia tak bisa menyembunyikan kekagumannya dengan apa yang baru ia lihat. Amazing..!!

Tak sadar ia sudah menghabiskan sekian lama untuk menikmati indahnya terumbu karang, ia baru tersentak..wah, waktuku tak banyak lagi, oksigenku sudah mulai menipis. Sedangkan tak satu mutiara pun yang sudah kukumpulkan.

Setengah panik ia meluncur semakin dalam ke dasar laut. Ia kumpulkan sejauh yang bisa ia jangkau. Tak peduli apakah mutiara itu sudah matang atau belum. Ia masukkan ke dalam kantong semua yang bisa disentuhnya.

Oksigen kian menipis di tabungnya..ia bersegera kembali ke permukaan. Saking buru-burunya..ia lupa mengikat kantong di pinggangnya. Ketika ia akan naik ke permukaan, ia menabrak lumba-lumba yang sedang berenang. Berserakanlah mutiara-mutiara yang berada di kantongnya. Ia semakin panik dan mencoba mengumpulkan mutiara-mutiara itu. Tapi ia merasakan oksigen semakin menipis. Terpaksa ia kembali ke permukaan.

Sesampainya di permukaan, ia beranjak menuju kapal yang membawanya. Tuannya sudah menunggu di kapal dengan penuh harap. Melihat si penyelam kembali bertangan hampa, menjadi murkalah si tuan. “Mana mutiaranya..ngapain aja kau disana!”, kata si tuan. Si penyelam hanya tertunduk, perasaannya bercampur takut dan malu. “Maaf tuan, saya tadi belum sempat mengumpulkan mutiara, dan ada lumba-lumba yang menabrak saya..tolong beri saya oksigen lagi tuan..saya janji akan mengumpulkan mutiara!”. Penyelam itu mengiba-iba minta dikasihani..Meskipun penyelam itu mengiba, tetap saja si tuan tak peduli. Bahkan tuan itu tidak memberinya imbalan apa-apa karena ia tidak menjalankan tugasnya.

Persis..hidup itu seperti pengumpul mutiara. Allah telah memberikan kita oksigen, yang bisa kita sebut waktu. Tugas kita adalah untuk mengumpulkan mutiara-mutiara, yang bisa kita sebut amal kebaikan. Suatu saat oksigen kita akan habis dan itulah saatnya kita kembali kepada tuan kita (Allah) dengan membawa amal-amal kita.

Namun tidak sedikit manusia yang lalai dengan tugasnya, ia terpesona dengan kehidupan dunia hingga lupa beribadah. Hingga waktunya telah tiba, ia panik dan terlambat sudah. Ketika ia berjumpa Allah, ia meminta untuk dikembalikan lagi ke dunia dan berjanji akan melakukan amal kebaikan. Namun, waktunya telah habis, dan pada saat itu tak ada lagi yang bermanfaat. Tidak anak, tidak harta..yang bermanfaat hanyalah mereka yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih, yang membawa amal kebaikan, dan yang tidak lupa tugas mereka sebagai pengumpul mutiara.

Terinspirasi dari nasehat Bapak Afif Hamka..
Gambar-gambar diambil dari akuhebat.com, lolamutiara.wordpress.com, syahruramadhani.wordpress.com

Saturday, April 21, 2012

3 Ciri Bangsa yang Cerdas



Hal yang utama saat ini dalam dunia pendidikan adalah pendidikan karakter. Amat sangat penting pendidikan karakter ditanamkan pada anak didik kita. Sebuah contoh paling baik tentang hilangnya karakter adalah sirkus. Di dalam sirkus, singa yang punya karakter garang menjadi jinak. Memang untuk hiburan dan permainan saja. Tetapi di dalam dunia nyata, banyak diantara kita yang juga kehilangan karakter. Kita mengharapkan bangsa ini memiliki karakter sebagai bangsa yang cerdas.

Pertanyaannya, ciri bangsa atau orang yang cerdas itu seperti apa ? Setidaknya ada tiga ciri sebuah bangsa atau orang yang cerdas :

Pertama, setiap ada masalah ia mencari solusi bukan mempermasalahkan masalah. Solutif non destruktif. Hidup kita ini kan seperti anak sekolah. Anak sekolah itu pasti akan diuji, misalnya ia diberi 10 soal, maka jika ia bisa mengerjakan soal demi soal ia akan tersenyum gembira ketika keluar dari kelas. Tapi kalau mentalnya bukan mencari solusi, maka ia pasti akan mempermasalahkan soal yang keluar. Kenapa soal ini yang keluar !!! Kalau bisa ia bahkan menambah soal-soal yang ada saking kesalnya ia tak bisa mengerjakan. Saat ia keluar kelas pun, ketika ditanya oleh guru atau temannya pasti ia bilang wah..berat, berat…sambil pegang kening.

Demikian juga dengan kehidupan kita, kalau kita bermental solutif non destruktif, maka kita bisa menyelesaikan masalah demi masalah dalam kehidupan. Dan ketika kita akan meninggalkan dunia ini kita akan tersenyum karena banyak masalah sudah kita selesaikan. Tapi kalau kita bermental mempermasalahkan masalah, maka ketika kita akan meninggal dunia, kita akan sulit tersenyum karena banyak masalah ketika kita hidup yang tidak terselesaikan.

Kedua, cost effectiveness. Jika ia menyelesaikan masalah, maka biaya menyelesaikan masalahnya rendah. Kalau masalah bisa diselesaikan seminggu, mengapa harus diselesaikan dua minggu. Berapa besar biayanya menunda keputusan untuk waktu seminggu. Negara ini banyak sekali biaya yang keluar dalam menyelesaikan masalah, padahal sebenarnya masalah tersebut bisa diselesaikan lebih cepat.

Ketiga, dalam menyelesaikan masalah, ia tetap menjaga harkat dan martabat, atau harga diri. Sebagai contoh sederhana seorang pengemis pergi meminta-minta kepada orang lain, memang ia dapat solusinya, ia dapat uang. Tapi ia mengorbankan harga dirinya. Sebagai bangsa, jangan sampai kita mengorbankan harga diri bangsa hanya agar bangsa lain membantu kita.

Demikianlah beberapa mutiara ilmu dan hikmah pelajaran yang sangat berharga dari Pak Nuh..Ingat, siapa yang diberikan hikmah, maka sungguh ia telah diberikan kebaikan yang banyak sekali.

3 Modalitas Kita Untuk Menghadapi Masa Depan



Masa depan sudah di depan mata kita. Dan menjalani masa depan yang penuh tantangan bukanlah sesuatu yang mudah. Setidaknya kita harus memiliki tiga modalitas untuk mempersiapkan masa depan dengan baik. Tiga Modalitas itu adalah :

Pertama adalah  Modal Ilmu. Tanpa ilmu, baik sebagai bangsa maupun sebagai pribadi, kita tidak  akan bisa maju. Hanya mereka yang punya ilmu yang memiliki kehidupan dengan kualitas yang tinggi. Syair masyhur Arab tentang ilmu mengatakan :


“Ta’allam! Fainnal ilma zainun liahlihi. Wa fadhlun wa unwanun likulli mahamidi. Wa kun mustafiidan kulla yaumin ziyadatan minal ilmi, wasbah fii bukhhuril fawaidi.

Belajarlah ! (nek wong jowo ngarani sinauo), Sesungguhnya ilmu itu perhiasan bagi pemiliknya, dan ilmu itu bisa jadi kelebihan serta jadi tanda-tanda bagi setiap hal yang terpuji. Dan setiap hari hendaklah kamu berusaha agar bisa menambah ilmu, dan berenanglah di atas samudera manfaat.  “


Kedua adalah Modal Kesempurnaan Kepribadian. Pelatihan semacam Emotional dan Spiritual Achievement (ESA) ini dapat berperan untuk membentuk kepribadian. Di pelatihan ini tidak akan diajarkan teori relativitas Einstein E=MC2 atau hukum ohm V=I.R. Tapi akan diajarkan bagaimana kita mengasah kecerdasan emosional dan spiritual kita, dan menerapkannya dalam kehidupan kita.


Ketiga adalah Modal Jejaring. Modalitas ini memungkinkan kita untuk dapat bekerjasama dan bersinergi dengan pihak lain, sehingga kita bisa maju lebih cepat. Karena kita tidak mungkin mengerjakan semuanya sendiri, sedangkan ada pihak lain yang punya kelebihan dari kita.

Dengan memiliki tiga modalitas ini, maka kita dapat lebih siap memasuki masa depan dan tentunya dengan sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan negara lain.

Sudahkah kita bersyukur sebagai orang Indonesia ?




Kita harus bersyukur menjadi orang Indonesia, Setidaknya ada 20 alasan mengapa kita harus bersyukur. Masa’ dari 7 miliar penduduk Indonesia, kita  yang 240 juta orang ini yang ditakdirkan Allah jadi penduduk Indonesia. Pasti Allah sudah takdirkan, dan segala yang ditakdirkan Allah pasti ada rahasianya.

Banyak lho imigran gelap yang mempertaruhkan nyawanya untuk menjadi orang  Indonesia. Kita sudah jadi orang Indonesia kok ya tidak bersyukur. Bangsa ini adalah bangsa yang besar, kitanya saja yang kurang bersyukur. Paling-paling kita ngomong “penduduknya banyak aja kok bangga!” . Hei jangan lupa..Tidak mudah lho untuk menambah jumlah penduduk. Pak Nuh saja yang sepuluh bersaudara, sebenarnya ingin sekali punya anak sepuluh orang. Tapi hanya dianugerahi satu anak, mau nambah jadi dua aja susah banget. Jadi bukan perkara mudah lho menambah jumlah penduduk. Singapura saja yang mau menambah jumlah penduduknya menjadi 15 juta,  tidak akan bisa tercapai sampai hari kiamat !

Salah satu alasan mengapa kita harus bersyukur sebagai orang Indonesia sebagaimana disampaikan David Cameron, PM Inggris, pada bulan April 2012 ini saat berpidato di Universitas Al Azhar Indonesia bahwa Indonesia bisa memimpin dunia. Mengapa ? Tahun 2035 Indonesia akan mendapatkan sebuah berkah, berkah yang belum diterima sejak Indonesia merdeka sampai hari ini. Di tahun 2020-2030, Indonesia akan mendapatkan apa yang disebut dengan Bonus Demografi, dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar  sekitar 70% dibanding dengan usia muda dan usia lanjut yang belum banyak. Jumlah penduduk produktif yang sangat besar itu akan menguntungkan dari sisi pembangunan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke angka yang lebih tinggi.


Tugas kita adalah mempersiapkan agar bonus itu tidak menjadi sia-sia. Jika kita mampu menyediakan lapangan kerja maka pertanyaan selanjutnya apakan kita memiliki sumber daya manusia yang siap bersaing di dunia kerja dan pasar internasional ?


Oleh karena itu, untuk memasuki masa depan itu, setiap pemuda hari ini harus mempersiapkan dengan tiga modalitas utama. Tiga modalitas itu akan dibahas pada tulisan selanjutnya. 

25 Tahun, Usia Emas Penentu Masa Depan


Sabtu ini (21/4) sambil bertugas, saya mendapatkan banyak pelajaran dari Pak Nuh, Bapak Menteri Pendidikan Nasional. Pak Nuh, demikian biasa dipanggil, hadir di Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) untuk membuka pelatihan Emotional dan Spiritual Achievement. Sebuah pelatihan bagi pelajar SMA yang terselenggara atas kerjasama Yayasan Al Kahfi dan UAI.


Oya..karena ada begitu banyak pelajaran dari beliau, aku bagi jadi beberapa tulisan ya..

Dalam pengalaman Pak Nuh, ada patokan utama yang bisa kita ambil pelajaran. Patokan itu adalah usia seseorang di saat ia mencapat 25 tahun. Usia 25 tahun adalah usia emas. Kalau orang sampai pada usia 25 tahun berhasil dilalui dengan baik, maka insyaAllah di tahun-tahun berikutnya ia akan berhasil. Tapi kalau usia dibawah 25 tahunnya berlalu begitu saja, kacau, berantakan, maka ia perlu effort (usaha) besar untuk menuju keberhasilan. Bukannya ia tidak bisa berhasil di masa depannya, tapi ia butuh usaha lebih besar untuk berhasil dibanding mereka yang telah sukses menapak usia 25 tahun dengan prestasi.

Oleh karena itu, anak-anak muda yang masih dalam usia belajar, anggap lulus SMA 18 tahun, lulus sarjana 22 tahun, 3 tahun untuk bekerja atau studi lanjut dan seterusnya harus mempersiapkan dengan baik masa-masa emas itu. Jika tidak, jangan harap bisa mencapai kesuksesan di usia yang lebih tinggi. Sayang sekali jika usia emas itu diisi dengan narkoba, tawuran, seks bebas dan kenakalan remaja lainnya karena mereka telah membuat noktah hitam dalam perjalanan hidupnya.

Monday, April 09, 2012

Ayah kembalikan tanganku, aku janji ga coret-coret mobil ayah lagi..

Hari ini seperti biasanya nina hanya ditemani pembantunya, mbak ana. Ayah ibunya sudah sejak pagi pergi bekerja ke kantor. Umurnya baru 3,5 tahun, masih suka usil dan bandel. Kalau dibilangin suka ga dengerin. 

Entah apa yang membuat nina susah sekali makan hari ini, mbak ana udah berulang kali menyuapkan nasi ke mulut nina..tapi nina hanya berlari kesana-kemari. Mungkin dia agak kesal, soalnya tadi malam ayah memarahinya karena tak sengaja mengganggu pekerjaan ayahnya.

Mbak ana tanpa lelah terus mengikuti nina, sambil menyuapinya. Nina mengambil spidol berwarna yang sering digunakannya untuk menggambar. Ia melompat-lompat sambil berlari menuju keluar rumah. Hari ini ayah ibu nina  sengaja tidak pakai mobil, karena khawatir terjebak macet ketika pulang. Maklum tiga hari ini Jakarta diguyur hujan lebat dan biasanya akan banjir dan macet dimana-mana.

Sambil berteriak, nina berlari menuju mobil ayahnya, dengan usilnya ia mencoret-coret mobil ayahnya. "Jangan dicoret nina! Nanti ayah marah lho!", kata mbak ana setengah berteriak. Mendengar suara tinggi mbak ana, nina menghentikan corat coretnya. Ia teringat suara dan wajah ayahnya saat marah. Hii..ngeri sekali. Akhirnya mbak ana mengajak nina masuk ke rumah.

Malam hari saat ayah dan ibu nina pulang, ayah melihat mobilnya dicorat coret. Ayah marah sekali dan berteriak memanggil mbak ana. "Mbak ana..!! Ini kenapa mobilnya jadi begini !". Mbak ana menjawab " O..tadi nina belajar menggambar pak..", mbak ana mencoba melindungi nina. Ayah nina kemudian masuk ke kamar nina dan melihat anaknya sedang ketakutan. Kemudian ayah menghampiri nina dan bersuara keras, "Kamu kan udah dibilangin jangan corat coret sembarangan, sekarang malah coretin mobil ayah!!!.", sambil memukul tangan nina.

Nina menangis, meringis karena kesakitan. Saking sakitnya, tangan nina sedikit tergores karena luka dan memar. Mungkin ayah tak sengaja memukul dan mengenai benda tajam di samping nina. Tak lama kemudian, ayah keluar. Mbak ana masuk ke kamar nina sambil mendiamkan nina. Kemudian mbak ana mengambil obat merah. Ibu nina bertanya "kenapa mbak ana ? Ada yang luka ya". "Iya bu, tangan nina sedikit luka". Ayah mendengar itu terus berkata "Udah..kasih aja obat merah, nanti juga sembuh".

Setelah beberapa hari berlalu, mbak ana datang lagi ke ibunya nina, "Ibu..tangan nina belum sembuh juga, sudah saya kasih obat merah, tapi ga ada sembuh-sembuh bu..". Ibu nina yang baru pulang dari kerja kelihatan sangat letih, kemudian mendengar itu berkata, "coba di bersihin pakai betadin atau pakai cairan pembersih deh mbak ana.."

Akhirnya setelah dua hari berlalu, mbak ana kelihatan panik sekali dan menelpon ibu nina yang sedang bekerja, "Ibu..nina dari tadi nangis terus..katanya tangannya sakit sekali. Saya ga tahu harus diapakan lagi bu". Mendengar pembantunya yang panik, ibu nina bilang "Iya mbak ana..saya hari ini pulang agak cepat, tolong ditenangkan aja si nina". Tak berapa lama, ibu nina menelpon suaminya untuk segera pulang.

Segera setelah ayah dan ibu nina sampai di rumah, mereka langsung membawa nina yang badannya sudah sangat panas ke rumah sakit. Kurang lebih satu jam menunggu, akhirnya dokter yang menangani nina keluar dan menemui kedua orang tua nina. Sedikit berbasa-basi, tak lama seorang suster memberikan sebuah map kuning kepada dokter tersebut.

"Bapak dan Ibu nina..saya mohon maaf sekali, saya sudah berusaha untuk menyelamatkan tangan nina, tapi rupanya terlambat. Tangan nina sudah terlanjur infeksi dan terlambat untuk ditangani. Ini surat persetujuan bapak ibu untuk tindakan amputasi tangan nina", begitu dokter menyampaikan kepada ayah ibu nina  dengan hati-hati.

Seakan tersengat setrum kedua orang tua nina kaget bukan kepalang. Namun karena tidak punya pilihan lain, ayah nina menandatangai juga surat persetujuan tersebut. Ayah ibu nina sangat menyesal sekali..tak menduga akibatnya akan sefatal itu.

Hari berganti, nina mulai pulih dari rasa sakit yang dideritanya. Ketika ia melihat tangannya setelah dilepas perban, nina terkejut sekali melihat tangannya sudah tak seperti dulu lagi. Melihat tangannya yang tak ada lagi, nina menangis dan berlari ke arah orang tuanya..sambil berkata. "ayah tolong kembalikan tangan aku, aku janji ga akan corat coret mobil ayah lagi..". Ayah hanya bisa menyesali dalam-dalam perbuatannya..

Semoga anak-anak kita tidak menjadi seperti nina.. 

Thanks to Dian Kusuma untuk ceritanya yang mengharukan..
Gambar : copyright Sartom

Thursday, April 05, 2012

3 Prinsip Utama Dalam Berjuang


Siang ini selepas sholat Dzuhur (5/4/12), kami menyempatkan untuk duduk sejenak sekitar 7 menit untuk mendengarkan petuah dari seorang guru. Guru tersebut mengingatkan kami bahwa setiap orang yang ingin menggapai cita-citanya harus melalui sebuah perjuangan. Dan dalam setiap perjuangan harus memiliki prinsip-prinsip perjuangan. Kalau ada satu dari prinsip perjuangan ini yang tidak dipenuhi, maka cita-cita tersebut "mustahil".

Prinsip pertama adalah kesungguhan. Sebuah kata mutiara arab yang masyhur berbunyi, "man jadda wa jadda" (siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan mendapatkan). Ibnu Hajar ketika sedang menempuh masa belajarnya, ia merasa sudah tak mampu untuk melakukannya. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya. Namun di tengah jalan, dilihatnya sebuah batu yang keras menjadi cekung karena air yang menetes di atasnya. Air yang lembut itu jika terus menerus menetes di atas batu yang keras sekalipun akan menjadi cekung juga. Sama halnya dengan manusia, sebebal-bebalnya manusia jika ia tak pernah berhenti untuk belajar maka cepat atau lambat ia akan mendapatkan ilmu yang dipelajarinya.

Prinsip kedua adalah strategi. Kesungguhan saja belum cukup jika tidak memiliki strategi yang handal. Dalam sebuah perang dikisahkan Rasulullah memerintahkan pasukannya untuk berperang di arah timur. Otomatis, kalau begitu pihak musuh berada di arah barat. Strategi itu ampuh digunakan karena pihak lawan selain harus menghadapi kaum muslimin, mereka juga harus melawan silaunya sinar matahari. Akhirnya peperangan itu dimenangkan oleh kaum muslimin.


Prinsip ketiga adalah keikhlasan. Semua kesungguhan dan kerja keras kita tak akan ada hasilnya jika tidak didasari niat ikhlas. Karena kita bekerja dan berbuat hanya untuk Allah, maka kerja kita akan bernilai ibadah. Sebaliknya jika kerja kita untuk mengharapkan ridho orang lain, maka kita tidak akan mendapat apa-apa selain dari orang tersebut. Dan kalau kita banyak berharap kepada selain Allah, maka siap-siap kita akan kecewa!

Demikianlah tiga prinsip perjuangan yang harus kita pegang di dalam berjuang untuk meraih cita-cita yang kita impikan.

Monday, April 02, 2012

Begitu susahkah mencari nafkah ?


Tak sengaja sore ini, aku menemukan sebuah cerita yang sangat menginspirasi, tentang mencari rezeki. Tulisan ini aku temukan di blog Bapak Hamam Burhanuddin. Khawatir kehilangan hikmah, aku pasang juga di blogku. Berikut ini ceritanya..

Fadlan datang kepada seorang kyai di kampungnya. Ia merasa bingung. Sudah banyak cara telah ia tempuh, namun rezeki masih tetap sulit ia cari. Kata orang, rezeki itu bisa datang sendiri, apalagi kalau sudah menikah. Buktinya, sudah 3 tahun ia menikah dan dikarunia dua orang anak, ia masih tetap hidup luntang-lantung tak menentu. Benar, keluarganya tidak pernah kelaparan sebab tidak ada makanan. Namun kalau terus-terusan hidup kepepet dan tidak punya pekerjaan, rasanya tidak ada kebanggaan diri.
Ia pun datang kepada Kyai Ahmad untuk minta sumbang saran. Kalau boleh sekaligus minta do’a dan pekerjaan darinya. Terus terang, ia sendiri kagum dengan sosok Kyai Ahmad yang amat bersahaja. Tidak banyak yang ia kerjakan, namun dengan anak 9 orang, sepertinya mustahil bila ia tidak pusing memikirkan nafkah keluarga. Tapi nyatanya, sampai sekarang Kyai Ahmad tetap sumringah di mata Fadlan. Tidak pernah ia lihat Kyai Ahmad bermuka muram seperti dirinya. Makanya hari itu, Fadlan datang untuk meminta nasehat kyai tersebut.
“Hidup ini adalah adegan. Kita hanya wayang, sementara dalangnya adalah Gusti Allah! Jadi, manusia itu hidup karena disuruh ‘manggung’ oleh Dalangnya!” Kyai Ahmad membuka penjelasan dengan sebuah ilustrasi ringan.

“Gak mungkin… kalau wayang itu manggung sendiri. Pasti, ia dimainkan oleh Dalang. Sementara selama di panggung, pasti Dalang akan memperhatikan nasib wayang itu!
Begitu juga manusia… gak mungkin dia hidup di dunia, tanpa diperhatikan segala kebutuhannya oleh Gusti Allah! Sudah paham belum kamu, Fadhlan?!” Kyai Ahmad mengakhiri penjelasannya dengan sebuah pertanyaan.

“Tapi pak kyai…, kalau Gusti Allah benar menjamin hidup hamba-Nya…kenapa hidup saya seperti sia-sia begini ya… nyari nafkah saja kok susah!” Fadlan menyampaikan keluhnya.
“Oh… itu karena kamu belum datang kepada Gusti Allah. Kalau kamu datang kepada
Gusti Allah, hidupmu gak bakal sia-sia!” Kyai Ahmad menambahkan.

Fadhlan belum mengerti betul apa maksud sebenarnya dari kata ‘datang kepada
Allah’, ia pun menanyakan gambaran kongkrit tentang hal itu kepada Kyai Ahmad.
Dengan santai Kyai Ahmad menjelaskan, “Fadlan…, semua masalah di dunia ini
bakal selesai asal kita datang kepada Allah. Banyak di dunia ini orang yang bermasalah,
punya hutang segunung, rezeki sulit, ditimpa berbagai macam penyakit, kemiskinan,
kelaparan dan lain-lain… Itu disebabkan karena mereka tidak datang kepada Allah. Kalau
saja mereka datang kepada Allah, maka segala masalah mereka terselesaikan!”
“Apakah hanya sesederhana itu, pak Kyai?” Fadlan bertanya dengan nada penasaran.
“Ya, hanya sesederhana itu!” Pak kyai menegaskan.

Pak Kyai bercerita, “Pernah terjadi di Rusia di sebuah negeri yang terkenal atheis,
seorang pria pergi ke tukang cukur. Saat rambutnya dicukur, ia terserang kantuk. Kepalanya
mulai mengangguk-angguk karena kantuk. Tukang cukur merasa kesal, namun untuk
membangunkan pelanggannya, si tukang cukur mulai bicara:

‘Pak, apakah bapak termasuk orang yang percaya tentang adanya Tuhan?’
Pelanggan menjawab, ‘Ya, saya percaya adanya Tuhan!’
Agar pembicaraan tak terhenti, si tukang cukur menimpali,
‘Saya termasuk orang yang tidak percaya kepada Tuhan!’
‘Apa alasanmu?’ pelanggan melempar tanya.
‘Kalau benar di dunia ini ada Tuhan, dan sifat-Nya adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, menurut saya tidak mungkin di dunia ada orang yang punya banyak masalah, terlilit hutang, terserang penyakit, kelaparan, kemiskinan dan lain-lain. Ini khan bukti sederhana bahwa di dunia ini tidak ada Tuhan!’ tukang cukur berbicara dengan cukup lantang.
Si pelanggan terdiam. Dalam hati, ia berpikir keras mencari jawaban.

Namun sayang, sampai cukuran selesai pun ia tetap tidak menemukan jawaban. Maka pembicaraan pun terhenti. Sementara si tukang cukur tersenyum sinis, seolah ia telah memenangkan perdebatan.

Akhirnya, saat cukuran itu selesai, si pelanggan bangkit dari kursi dan ia berikan ongkos yang cukup atas jasa cukuran. Tak lupa, ia berterima kasih dan pamit untuk meninggalkan tempat. Namun dalam langkahnya, ia masih tetap mencari jawaban atas perdebatan kecil yang baru ia jalani.

Saat berdiri di depan pintu barber shop, ia tarik tungkai pintu kemudian hendak melangkahkan kakinya keluar…. saat itu Allah Swt mengirimkan jawaban padanya. Matanya tertumbuk pada seorang pria gila yang berparas awut-awutan. Rambut panjang tak terurus, janggut lebat berantakan.

Demi melihat hal sedemikian, pintu barber shop yang tadi telah ia buka maka ditutup kembali. Ia pun datang lagi kepada tukang cukur dan berkata, ‘Pak, menurut saya yang tidak ada di dunia ini adalah TUKANG CUKUR!’ Merasa aneh dengan pernyataan itu, tukang cukur balik bertanya, ‘Bagaimana bisa Anda berkata demikian. Padahal baru saja rambut Anda saya pangkas!’

‘Begini pak, di jalan saya dapati ada orang yang kurang waras. Rambutnya panjang tak terurus, janggutnya pun lebat berantakan. Kalau benar di dunia ini ada tukang cukur, rasanya tidak mungkin ada pria yang berperawakan seperti itu!’ si pelanggan menyampaikan penjelasannya.
Tukang cukur tersenyum, sejenak kemudian dengan enteng ia berkata, ‘Pak… bukan Tukang Cukur yang tidak ada di dunia ini. Masalah sebenarnya adalah pria gila yang Anda ceritakan tidak mau hadir dan datang ke sini, ke tempat saya… Andai dia datang, maka rambut dan janggutnya akan saya rapihkan sehingga ia tidak berperawakan sedemikian!’

Tiba-tiba si pelanggan meledakkan suara, ‘Naaaahhhh…. itu dia jawabannya. Rupanya Anda juga telah menemukan jawaban dari pertanyaan yang Anda lontarkan!’ ‘Apa maksudmu?’ si tukang cukur tidak mengerti dengan pernyataan pelanggannya.
‘Anda khan bilang bahwa di dunia ini banyak manusia yang punya masalah. Kalau saja mereka datang kepada Tuhan, pastilah masalah mereka akan terselesaikan. Persis sama kejadiannya bila pria gila tadi datang kemari dan mencukurkan rambutnya kepada Anda!’”

Kyai Ahmad mengakhiri kisah yang ia sampaikan. Terlihat Fadlan menganggukkan kepala tanda mengerti.

“Jadi…, kamu hanya tinggal memohon saja apa yang kamu inginkan kepada Allah Swt., pasti Allah bakal berikan apa yang kamu pinta!” Kyai Ahmad berkata memberi garansi. Fadlan sudah mulai yakin, tapi ia masih mengejar dengan satu pertanyaan, “Pak Kyai, saya sudah niat untuk datang dan semakin mengakrabkan diri kepada Allah. Tapi bagaimana caranya ya pak Kyai agar saya bisa memohon nafkah yang cukup kepada Allah?”

Kemudian Pak Kyai membacakan ayat dalam Al Qur’an:

“Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup, dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)”. QS. Ali Imran : 26-27

“Bacalah ayat itu sesering mungkin dan perbanyak doa memohon nafkah serta rezeki yang halal dari Allah Swt. Yakinlah bahwa Allah Swt akan senantiasa menjamin penghidupanmu dan keluarga!” Kyai Ahmad mengakhiri pembicaraan dengan memberi pesan.

Usai pembicaraan dengan Kyai Ahmad, Fadlan merasa yakin bila dirinya hendak mencari nafkah, maka cara termudah yang dapat ia kerjakan hanyalah dengan ‘Datang dan Memohon kepada Pemilik Nafkah!’

Fadlan telah meyakini hal ini.

Wednesday, March 21, 2012

Menjadi Blogger yang produktif

Sore ini (21/3) pekerjaanku lagi banyak-banyaknya..disela mengerjakan tugas, aku sempatkan mencari informasi tentang blog. Iseng-iseng aku temukan tips bagaimana menjadi blogger yang produktif di sebuah situs ukm. Karena takut lupa..aku ambil aja ya artikelnya, ini tulisan dari situs www.bisnisukm.com.

Menjalankan peluang bisnis onlinememang menjanjikan untung yang sangat besar. Terlebih lagi saat ini perkembangan jumlah pengguna internet juga mengalami peningkatan yang cukup tajam, sehingga tidak heran bila setiap harinya muncul para blogger baru yang tertarik mendapatkan untung besar dari bisnis di dunia maya.
Meskipun sekarang ini jumlah blogger di seluruh dunia terus mengalami peningkatan, namun tidak semuanya bisa terus konsisten dalam menjalankan usahanya. Sebagian dari mereka banyak yang menyerah di tengah ketatnya persaingan pasar dan memilih mengakhiri bisnis online yang dijalankannya sebelum bisa mencapai puncak kesuksesannya. Tentu Anda tidak ingin menjadi bagian dari mereka bukan?
Karenanya, untuk membantu Anda sukses menjalankan bisnis online, berikut ini kami informasikan beberapa tips dan trik menjadi blogger yang produktif.

  1. Mulailah dengan mengatur jadwal posting artikel. Sebagai seorang blogger, wajib bagi Anda untuk mengupdate konten artikel secara rutin. Sebab, kegiatan tersebut menjadi salah satu faktor pendukung yang memperlihatkan keaktifan Anda dalam menjalankan bisnis online. Jadi, sebisa mungkin sisihkan waktu Anda untuk membuat artikel baik harian maupun mingguan, sehingga aktifitas blog Anda selalu terjaga.

  2. Selalu fokus pada niche dan minat yang Anda miliki. Faktor inilah yang sering kali dilupakan para blogger, banyaknya peluang bisnis yang bisa dijalankan di internet membuat para pelaku bisnis online mulai tergoda untuk mengambil semua peluang yang ada. Akibatnya mereka kurang fokus menjalankan usahanya sehingga hasil yang di dapatkan juga belum bisa optimal. Karena itu, pilihlah niche serta minat yang Anda sukai dan upayakan untuk selalu fokus mengerjakannya sampai tuntas hingga mencapai puncak kesuksesan.

  3. Ciptakan ide dan inovasi baru untuk meningkatkan loyalitas pengunjung Anda. Sebagai seorang blogger, penting bagi Anda untuk selalu berkreasi dan berinovasi menciptakan terobosan-terobosan baru guna memberikan nilai tambah bagi para pengunjung blog. Misalnya saja dengan membuatkan forum bagi para member Anda, atau memberikan konten menarik yang tentunya bisa di download gratis oleh para pengunjung. Hal-hal inilah yang perlu Anda perhatikan agar para pengunjung betah berlama-lama berada di blog Anda

  4. Jadikan kegiatan blogging sebagai passion Anda. Salah satu kunci kesuksesan seorang pelaku usaha adalah melibatkan passion dalam setiap kegiatannya. Oleh karena itu, nikmati semua kegiatan blogging yang Anda jalankan dan jangan pernah menjadikan tugas tersebut sebagai sebuah beban. Apabila Anda menjadikan kegiatan blogging sebagai beban, maka bisa dipastikan Anda akan cepat bosan dan menyerah di tengah jalan.

  5. Terkadang Anda juga perlu melakukan blog walking(berkunjung ke blog lain) untuk mempromosikan keberadaan situs blog Anda. Selain itu Anda juga bisa mempromosikannya dengan memasang iklan baris, iklan baner, ataupun melalui forum komunitas tertentu baik yang gratisan maupun yang berbayar. Semakin rajin Anda mempromosikan situs blog Anda, maka semakin besar pula kemungkinan Anda untuk meningkatkan popularitas blog tersebut.
    Sukses tidaknya blog yang Anda miliki tergantung pada niat, tekad, dan aktivitas yang Anda lakukan setiap harinya. Ketika Anda berusaha menjadi blogger yang produktif, maka pintu kesuksesan pun juga akan terbuka lebar bagi bisnis online yang Anda jalankan. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya dan dapatkan untung berlimpah dari kegiatan blogging yang Anda kerjakan setiap bulannya. Selamat berkarya dan salam sukses.

Sunday, March 18, 2012

Temukan bakat, cari tahu untuk apa tujuan kita diciptakan.

Abah Royani, salah satu penemu alat untuk menemukan bakat, berkesempatan mengisi di kampus Universitas Al Azhar Indonesia. Beliau menggugah hadirin yang ada saat itu tentang “untuk apa tujuan kita diciptakan?”

Abah Rama, panggilan beliau memberi contoh dengan alat transportasi. Untuk memenuhi kebutuhan transportasi, manusia dengan kemampuan akalnya berupaya menciptakan berbagai moda atau alat transportasi. Jika kita kelompokkan berdasarkan alamnya, maka kita bisa bagi moda transportasi menjadi darat, air dan udara. Tentunya setiap moda memiliki kebutuhan yang berbeda, tergantung dimana ia digunakan, dan oleh karena itu setiap moda memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri dibanding yang lain.

Demikian halnya dengan manusia. Allah menciptakan kita, manusia, sebagai khalifah di muka bumi ini. Setiap manusia diciptakan oleh Allah secara unik, berbeda, tidak menyerupai yang lain meskipun telah berjuta-juta jumlah manusia yang pernah ada di bumi ini. Selain unik, setiap manusia juga telah diberi oleh Allah fitur atau spesifikasi yang berbeda-beda.

Ada orang yang sejak lahir suka berkumpul dengan yang lain, ada juga yang suka menyendiri. Ada yang pintar berbicara, ada juga yang tidak pandai berbicara. Ada yang jenius untuk urusan hitung-menghitung, ada juga yang jenius menggubah lagu. Setiap orang punya kelebihan yang unik!

Disamping setiap orang diberikan kelebihan oleh Allah, setiap orang juga punya kekurangan, entah karena tidak punya kemampuan untuk mengerjakan sesuatu itu atau tidak punya minat untuk melakukannya. Berbeda dengan kelebihan tadi, ia berupa kemampuan yang Allah berikan kepada manusia tersebut dan manusia tersebut juga punya minat untuk melakukannya.

Agar kita bisa hidup sesuai tujuan Allah menciptakan kita, maka hendaklah setiap kita melihat kembali ke dalam diri lebih dalam lagi. Apa sesuatu yang betul-betul kita sukai, menjadi kekuatan dan kelebihan kita, dan yang jelas bernilai manfaat orang lain.

Setiap kita hendaknya mengenali dengan baik dirinya, melihat “bakat” yang selama ini terpendam, mungkin karena pendidikan yang kita jalani atau karena lingkungan yang tidak mendukung. Ada beberapa cara untuk menemukan bakat yaitu dengan tool talents mapping, strength statement dan strength typology.

Coba deh..satu tool diatas yaitu strength typology, kunjungi situsnya di www.temubakat.com. Isi dan jawab pertanyaan di situs tersebut. Dan..hasilnya pun keluar! Anda dapat melihat bakat anda dimana.

Monday, February 13, 2012

Rekreasi Unik di Taman Pemakaman

Pagi ini duka menyelimuti kantor kami. Teman kerja kami, pak Hasan, yang selama ini kami tunggu humor-humornya, telah dipanggil Allah hari Ahad kemarin. Aku bergegas pagi-pagi menuju kantor, tak ingin kehilangan moment terakhir mengantarkan teman kerja kami.

Alhamdulillah..kurang lima menit lagi, aku pasti ditinggal oleh rombongan bis kampus. Pagi ini tujuan kami adalah San Diego Hills, komplek pemakaman di Kerawang.

Perjalanan kali ini, suasana hati kami tak menentu. Antara, sedih, merasa kehilangan dan juga sedikit rileks karena rutinitas kerja di meja kantor hari ini berganti di jalan.

Sekitar 1 jam, akhirnya kami sampai di komplek pemakaman tersebut. Wah..melihat penaataan pemakamannya, komplek ini terkesan tidak seperti pemakaman, malah lebih layak seperti tempat rekreasi.

Sepertinya pengembang komplek pemakaman ini ingin mengubah image pemakaman yang identik dengan kesedihan, duka lara menjadi rekreasi dan ceria. Bahkan disediakan juga restoran dan tempat untuk melangsungkan pernikahan.

Memang bagi orang yang punya otak bisnis, semua usia bisa dijadikan ladang bisnis. Mulai dari janin di dalam perut ibu sampai dengan orang tua yang sudah tak bernyawa, semua bisa jadi bisnis.

Setelah prosesi pemakan dan lain-lain selesai sekitar setengah jam, aku baru menyadari bahwa aku berada di lokasi pemakaman. Astaghfirullah..aku lupa membaca doa masuk pemakaman. "Assalamu'alaikum ahladdiyari minal mu'miniin ...". Ya, saking indahnya pemandangan di pemakaman tersebut, aku sampai lupa kalau itu pemakaman.

Semoga ahli kubur yang sudah mendahului kita, khususnya orang-orang yang beriman, mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Amiin.



Sunday, February 12, 2012

Selamat Jalan Pak Hassan..

Di sebuah Ahad sore (12/2/12) yang tenang, seorang sahabat menelponku..bicaranya agak terburu-buru. Aku yang mendengarkan pun harus lebih perhatian. "Saya mau mengabarkan, pak Hasan teman kita meninggal". Setengah tak percaya aku berkata : "Ha..yang benar, kemarin aku masih ngomong-ngomong sama beliau".

Setelah cross check kesana kemari, akhirnya berita itu memang benar adanya. Ya Allah..pribadi santun, ramah dan suka senyum itu telah pergi meninggalkan kami, dan yang pasti Universitas Al Azhar Indonesia (UAI).

Pak Hasan, sejak awal UAI berdiri sudah ikut mengawal berbagai kegiatan kampus ini. Mulai dari promosi ke sekolah, persiapan kuliah, pembangunan gedung baru, menjadi wakil dekan, kepala biro telah beliau lewati.

Setelah pak Sulchan Hasjim, satu lagi punggawa loyal UAI pergi meninggalkan kita..Selamat jalan pak Hasan, selamat jalan orang baik..doa kami selalu menyertaimu..



Website counter