Apa rahasia suksesnya? Salah satunya, kata Tung, menunda kesenangan. "Mental orang miskin itu ingin senang di depan. Belum apa-apa sudah kredit rumah, kredit mobil, mencicil ini, mencicil itu. Akhirnya hidupnya mencicil terus," ujarnya dengan ekspresi membelalakkan mata.
Menurut sahabat penulis buku pengembangan diri Robert T. Kiyosaki ini, orang-orang kaya bersedia prihatin sampai benar-benar bebas secara finansial. "Saya membeli semuanya hanya dari bagi hasil keuntungan berinvestasi," ujarnya. Selain menjadi pembicara, Tung memang pebisnis ulung.
Dalam sebulan terakhir, dia baru saja membuka tiga perusahaan baru. "Satu bikin tabung gas, yang kedua di bidang trading batik tulis dengan teknologi tiga menit jadi. Selain itu, perusahaan software Innertalk," katanya.Tung saat ini juga menginvestasikan kekayaannya di luar negeri. Salah satunya membuka resor baru di La Paz, sebuah kota di Meksiko yang dekat dengan Negara Bagian California, Amerika Serikat. "Luasnya 500 hektare. Saya berbagi saham dengan Michael Hammer, sutradara film Shakespeare in Love," katanya.Tung juga punya pabrik motor Torindo, pengembang 1.000 rumah TNI Angkatan Udara di Mekarsari, Bogor, dan mendirikan BPR di Tangerang.
Selain menunda kesenangan, kata Tung, orang kaya selalu berpikir positif. "Beda dengan orang miskin yang di otak selalu negatif. Lihat orang pindah rumah baru, bilang pasti hasil korupsi, beli mobil bagus, bilang pasti hasil berjudi. Selamanya orang seperti itu tak bakal sukses," katanya. Sikap mental itu bisa dibiasakan dengan menggunakan kata-kata bermakna baik dalam setiap pembicaraan dengan orang lain. "Setiap bangun tidur, keluarga saya membiasakan langsung tersenyum lebar sambil bilang terima kasih Tuhan," ujarnya.Tung yang baru saja dinobatkan menjadi pembicara favorit dalam seminar The World Greatest Guru di Malaysia dan Singapura 21-25 Mei lalu itu optimistis setiap orang Indonesia bisa kaya dan bahagia. "Saya menargetkan tahun depan sudah dua juta orang yang berubah hidupnya dari seminar saya, siaran radio saya, atau buku saya," katanya. Buku Financial Revolution karya Tung sudah cetak ulang lima kali.
Pada hari pertama penjualan buku itu terjual 10.517 secara eceran. "Itu masuk rekor Muri," ujarnya.Saat Jawa Pos pamit pulang, Tung mengantarnya menuju shelter bus eksekutif jurusan Lippo Karawaci-Jakarta. Dia menyopiri sendiri mobil Alphard yang dilengkapi dengan GPS (geo positioning system) itu. "Kalau Anda ingin lebih kaya, tak perlu keluar dari profesi sekarang. Kuncinya miliki nilai tambah," ujarnya sambil terus menyetir.
Sumber : http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail&id=8923
Keterangan gambar : Tung Desem Waringin menyebarkan uang sebesar Rp. 100 juta, gambar diambil dari http://www.telegraph.co.uk
Menurut sahabat penulis buku pengembangan diri Robert T. Kiyosaki ini, orang-orang kaya bersedia prihatin sampai benar-benar bebas secara finansial. "Saya membeli semuanya hanya dari bagi hasil keuntungan berinvestasi," ujarnya. Selain menjadi pembicara, Tung memang pebisnis ulung.
Dalam sebulan terakhir, dia baru saja membuka tiga perusahaan baru. "Satu bikin tabung gas, yang kedua di bidang trading batik tulis dengan teknologi tiga menit jadi. Selain itu, perusahaan software Innertalk," katanya.Tung saat ini juga menginvestasikan kekayaannya di luar negeri. Salah satunya membuka resor baru di La Paz, sebuah kota di Meksiko yang dekat dengan Negara Bagian California, Amerika Serikat. "Luasnya 500 hektare. Saya berbagi saham dengan Michael Hammer, sutradara film Shakespeare in Love," katanya.Tung juga punya pabrik motor Torindo, pengembang 1.000 rumah TNI Angkatan Udara di Mekarsari, Bogor, dan mendirikan BPR di Tangerang.
Selain menunda kesenangan, kata Tung, orang kaya selalu berpikir positif. "Beda dengan orang miskin yang di otak selalu negatif. Lihat orang pindah rumah baru, bilang pasti hasil korupsi, beli mobil bagus, bilang pasti hasil berjudi. Selamanya orang seperti itu tak bakal sukses," katanya. Sikap mental itu bisa dibiasakan dengan menggunakan kata-kata bermakna baik dalam setiap pembicaraan dengan orang lain. "Setiap bangun tidur, keluarga saya membiasakan langsung tersenyum lebar sambil bilang terima kasih Tuhan," ujarnya.Tung yang baru saja dinobatkan menjadi pembicara favorit dalam seminar The World Greatest Guru di Malaysia dan Singapura 21-25 Mei lalu itu optimistis setiap orang Indonesia bisa kaya dan bahagia. "Saya menargetkan tahun depan sudah dua juta orang yang berubah hidupnya dari seminar saya, siaran radio saya, atau buku saya," katanya. Buku Financial Revolution karya Tung sudah cetak ulang lima kali.
Pada hari pertama penjualan buku itu terjual 10.517 secara eceran. "Itu masuk rekor Muri," ujarnya.Saat Jawa Pos pamit pulang, Tung mengantarnya menuju shelter bus eksekutif jurusan Lippo Karawaci-Jakarta. Dia menyopiri sendiri mobil Alphard yang dilengkapi dengan GPS (geo positioning system) itu. "Kalau Anda ingin lebih kaya, tak perlu keluar dari profesi sekarang. Kuncinya miliki nilai tambah," ujarnya sambil terus menyetir.
Sumber : http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail&id=8923
Keterangan gambar : Tung Desem Waringin menyebarkan uang sebesar Rp. 100 juta, gambar diambil dari http://www.telegraph.co.uk
No comments:
Post a Comment