Seorang mantan staf mengundangku untuk menghadiri pernikahannya.
Undangan pernikahan itu sebenarnya sudah dikirim sejak seminggu yang lalu.
Namun karena tidak ku simpan di laci, undangan tersebut tidak kutemukan lg di
tempat terakhir aku melihatnya. Terus terang aku belum lihat dimana lokasi
pernikahan tersebut !
Akhirnya datang juga hari
pernikahan stafku tersebut. Aku masih blm tahu dimana dan kemana aku akan pergi
nanti. Ku hubungi teman-teman yg aku kira tahu lokasinya. Syukurlah, akhirnya
aku dapatkan juga alamatnya.
Singkat cerita, sepanjang
perjalanan aku selalu bertanya tentang alamat tsb kepada banyak org di tepi
jalan. Waktuku tak banyak, hanya beberapa saat lg pesta resepsi itu akan
berakhir. Akhirnya aku sampai juga ke lokasi tersebut.
Tak lama aku disana, setelah
mencicipi hidangan yg ada, aku bergegas mengejar sholat dzuhur. Syukurlah lokasi
resepsi berada di satu bangunan dg masjid. Masjid diatas, resepsi di bawah.
Sholat zuhur pun usai, aku
merenung sejenak sambil menunggu hujan yang cukup lebat reda. Aku membayangkan
kembali jalan yang tadi ku tempuh dan jalan yang akan aku lalui saat pulang
nanti. Aku membayangkan keseluruhan "peta jalan" yang telah dan akan
aku lalui. Sekilas aku bergumam, wah..kalau tadi aku lewat jalan ini dan ini,
pasti aku sampai lebih cepat.
Aku bisa mengambil kesimpulan
itu karena aku sudah melewati jalan tersebut. Dan aku bisa sampai ke tujuan
karena aku bertanya dg orang-orang di sepanjang perjalanan. Aku yakin orang-orang itu memiliki
pengetahuan tentang alamat yg aku tuju makanya aku bertanya pada mereka.
Aku kemudian berpikir,
demikian halnya kehidupan. Seandainya kita tahu persis kemana tujuan kita,
kemudian kita melewati jalan demi jalan, dan bertanya dg orang-orang yg memiliki
pengetahuan tentang jalan yang kita tuju, maka insya Allah kita akan sampai
pada tujuan kita.
Kadang dalam kehidupan ini,
banyak diantara kita yg tidak tahu mau kemana kita nanti, tidak tahu persis
jalan mana yg mau di tempuh dan juga tidak bertanya dg org yg memiliki
pengetahuan ttg jalan itu. Merasa pintar shg tidak perlu bertanya. Maka,
tinggal tunggu saja akhir perjalanannya. Bisa saja ia tersesat, salah jalan dan
bahkan bisa tidak kemana-mana, disitu-situ saja.
Sehingga perlu bagi kita
untuk memastikan dalam hidup ini, mau kemana kita nanti, jalan mana yang harus
kita tempuh (peta jalan) dan siapa yang bisa membantu kita menunjukkan jalan
utk sampai ke tujuan tersebut.
Suatu saat nanti, saya ingin
sharing ttg kemana tujuan kita kelak, apa peta hidupnya dan siapa yg bisa
membantu menunjukkan jalannya.
Semoga kita menjadi
orang-orang yg tahu arah mana yg akan kita tuju dan mengetahui jalan mana yg
akan ditempuh. Dan semoga yang sedikit ini bisa menginspirasi.
Sabtu, 2 Februari 2013.
No comments:
Post a Comment