Monday, June 13, 2011

Apa sebab Barat maju jauh meninggalkan umat Islam ?

Siang ini giliran Dr. Ade Djamal yang menyampaikan kultum di Masjid Agung Al-Azhar. Menarik pikirku..karena aku tahu bapak yang satu ini jarang bertindak sebagai penceramah karena latar belakang beliau di dunia komputer. Karena latar belakangnya itulah, kini beliau menjabat sebagai ketua program studi Teknik Informatika Universitas Al Azhar Indonesia.

Aku sempatkan diriku untuk duduk lebih lama mendengarkan kultum dari beliau. Tema yang beliau ambil kali ini cukup menarik. Mengapa Barat lebih maju daripada umat Islam saat ini ? Terus terang aku juga sudah lama ingin tahu mengapa ?

Ada orang yang mengatakan bahwa Barat saat ini maju adalah karena mereka meninggalkan ajaran agama mereka. Demikian halnya umat Islam saat ini mundur juga karena meninggalkan ajaran agama mereka. Perlu dicatat disini, yang ditinggalkan bukan agamanya, tapi ajarannya!

Beliau menjelaskan bahwa masyarakat di Eropa kini mulai banyak yang meninggalkan tempat ibadah mereka, hanya orang tua-orang tua yang masih terlihat mendatangi tempat ibadah mereka. Kebetulan beliau cukup lama tinggal di Eropa jadi cukup tahu kondisi masyarakat di Eropa sana. Beliau adalah lulusan dari Delft University di Belanda. Jadi cukup beralasan pernyataan diatas bahwa orang Barat meninggalkan ajaran mereka.

Namun tidak sama halnya dengan orang Islam. Saat ini kita bisa melihat masjid-masjid kita meskipun tidak penuh dengan jamaah, tapi setidaknya juga tidak kosong. Terlebih lagi jika pada hari Jumat, selalu kita kerumunan orang memenuhi masjid-masjid dimanapun berada.

Pak Ade, kita panggil saja begitu, ternyata tidak terlalu setuju dengan pernyataan tersebut. Beliau menganalisa bahwa bukan hanya itu sebab mengapa umat Islam tertinggal. Kalau beliau perhatikan penduduk di Eropa, ternyata masyarakat Eropa memiliki perilaku kehidupan yang baik, di Islam kita menyebutnya dengan Akhlak. Ya, akhlak atau dalam penerapannya bisa mencakup etika, moral, dan lain-lain istilah yang intinya berbuat baik telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Eropa. Masyarakatnya lho..bukan pemimpinnya! Karena boleh jadi pemimpin mereka tidak memiliki etika seperti yang dimiliki masyarakatnya.

Pak Ade memberi contoh akhlak masyarakat Eropa dengan menunjukkan betapa bersihnya kota-kota dan rumah-rumah mereka. Mereka menjaga kejujuran, menghindari berbuat curang dan patuh pada aturan yang berlaku.

Berbeda dengan umat Islam yang saat ini cenderung meninggalkan akhlak Islam. Padahal perintah untuk berakhlak baik banyak sekali tercantum dalam Al Qur'an. Bahkan Nabi Muhammad diutus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan Akhlak sehingga beliau menjadi panutan, suri tauladan bagi orang-orang yang ingin memiliki akhlak yang mulia.

Di akhir kultumnya, Pak Ade menceritakan sebuah kejadian yang beliau alami langsung. Ketika beliau studi di Eropa, beliau mengajak anak istrinya untuk tinggal bersama beliau disana. Pada saat istri beliau datang pertama kali ke Eropa dengan membawa sejumlah uang yang disimpan dalam sebuah dompet, ternyata dompet istri beliau terjatuh. Padahal di dalam dompet itu isinya semua uang yang telah disiapkan dari Indonesia.

Segera beliau dan istri melaporkan kehilangan tersebut ke polisi. Keesokan harinya, Pak Ade ditelpon oleh polisi untuk mengambil dompet yang hilang kemarin. Pak Ade dan istri sudah menduga bahwa isinya pasti sudah habis..ya sudah pasrah saja. Ketika sampai di kantor polisi, ternyata dompet beserta isinya tidak ada yang hilang..tidak satu lembar pun uang yang hilang! Ternyata ada seorang ibu yang menemukan dompet tersebut dan melaporkannya pada polisi.

Bandingkan dengan di Indonesia! Jangankan dompet yang jatuh, bahkan dompet yang disimpan di saku celana saja dicopet. Saya bahkan sudah berulangkali dicopet..demikian ungkap pak Ade.

Ya, apa yang disampaikan oleh Pak Ade ini pelajaran, bahwa sudah cukup banyak ajaran agama kita yang kita tinggalkan, sehingga kalau saat ini kita jadi seperti saat ini, jangan menyalahkan siapa-siapa. Salahkan diri kita yang tidak berakhlak mulia sehingga tak pantas menjadi bangsa yang maju.

Kalau kita lihat kondisi bangsa kita saat ini, korupsi sudah terdistribusi merata, hampir di setiap lini kehidupan di negeri ini ada bau-bau korupsinya. Tak tahulah..akan menjadi seperti apa bangsa ini ke depan. Tapi setidaknya kita jangan ikut-ikutan seperti mereka yang rusak. Tetaplah berada di jalan yang Allah ridhoi. Dengan segenap kekuatan yang ada, kita harus berusaha untuk berbuat baik, mengamalkan akhlakul karimah, kepada siapa saja..dimana saja..kapan saja..

Semoga masih banyak orang-orang di negeri ini yang berakhlak baik, agar bangsa yang mayoritasnya adalah umat Islam dan ber-Tuhan tidak semakin tertinggal di banding bangsa-bangsa yang tidak memiliki Tuhan.

3 comments:

armanke13 said...

syukron.. bermanfaat..

Unknown said...

betul sekali, sangat miris ketika lihat perilaku beberapa atau beberapa kebanyakan umat muslim di indonesia. Al-Qur'an sudah tidak lagi jadi buku panduan, malah kadang ibadah jadi hal yang lucu. nasehat baik juga kadang jadi bahan cemoohan yang sudah biasa.

terima kasih, artikelnya bermanfaat.

Refa Genda said...

Akhlak dan ibadah ubudiyyah merupakan 2 hal yang tidak bisa dipisahkan.




Website counter