Menangkap Hikmah – Rontoknya banyak perusahaan besar ketika
dihempaskan badai Disrupsi pelan tapi pasti arahnya mulai merambat ke Perguruan
Tinggi. Hal ini diingatkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Menristekdikti) Mohammad Nasir agar perguruan tinggi merespon Era Disrupsi di
revolusi industri 4.0.
Semua aspek kehidupan kampus perlu menerapkan teknologi informasi dan komunikasi, baik pada penerapan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) berbasis online atau pun blended learning sampai transformasi pada proses administrasi. Intinya, manajemen pendidikan tinggi berbasis TIK untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas.
Nasir menjelaskan mengatakan, "Saya mendorong semua perguruan tinggi untuk meningkatan sistem pembelajaran daring ini, agar perguruan tinggi kita tidak tertinggal," kata Nasir di Jakarta, seperti dilansir republika.co.id, Kamis (18/10).
Dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh, perguruan tinggi perlu mempersiapkan hal-hal berikut :
- Infrastruktur jaringgan
-
Sarana dan prasarana
-
Tim atau unit khusus pengembang e-learning
-
Tim dosen untuk mengembangkan dan melaksanakan
pembelajaran online (daring)
-
Mahasiswa yang sudah disiapkan untuk mampu belajar
mandiri (self-directed learning)
-
Proses pembelajaran jarak jauh dilengkapi dengan sistem (kurikulum,
materi ajar, proses pembelajran dan bahan ujian) yang memiliki standar kualitas
untuk didistribusikan lintas ruang dan waktu
Nasir menambahkan bahwa dalam menghadapi revolusi industri 4.0, tantangan bangsa tidak mudah. Karena itu semua pihak harus memulai dengan cara open mind, open heart, dan open willing dalam membangun Indonesia.
Saat ini pembangunan ekonomi Indonesia mengalami transformasi dari ekonomi berbasis alam, menjadi ekonomi berbasi iptek.
Jadi
perguruan tinggi di Indonesia wajib bertransformasi menyesuaikan perkembangan
zaman, jika tidak ingin punah digilas disrupsi.
No comments:
Post a Comment