Menangkap Hikmah - Ada pepatah mengatakan ,"Kita tak bisa mengendalikan badai yang akan menyerang kapal kita, tapi kita bisa menyesuaikan layar yang kita punya".
.
Pelan atau lambat, gangguan pasti akan datang. Bisnis anda akan terganggu, itu pasti, dan anda tidak bisa mencegah, mengontrol atau mengendalikan itu.
.
Gangguan itu dikenal dengan istilah populernya sebagai Disruption.
.
Dengan keadaan seperti ini, yang bisa kita kontrol adalah bagaimana kita menghadapi disruption tersebut.
.
Masih ingat produk foto dengan merek Kodak dan Fuji Film ?
.
Kodak, sebuah perusahaan yang gagal re-invent (menemukan) dirinya sendiri, dan nasib tragis dialami perusahaan besar tersebut.
.
Ternyata besarnya perusahaan, banyaknya uang yang dimiliki, dan kesuksesan masa lalu sebuah perusahaan sama sekali tidak menjamin kesuksesan dan keberlangsungan sebuah perusahaan di masa depan!
.
Bagaimana dengan Fuji Film ?
.
Bagi orang2 yang lahir di tahun 1970 dan 1980-an semua sih tahu bahwa dulu Fuji Film juga berjaya. Bahkan pada tahun 1980-an hampir di banyak sudut di kota2 selalu ada toko berwarna hijau bernama Fuji Image Plaza, tempat kita mencetak foto foto kita.
.
Kebayang gak, profit yang mereka hasilkan dari situ?
.
Cuma ternyata orang lama2 tidak mencetak lagi. Di Indonesia kita tidak lagi melihat banyak toko Fuji Image Plaza, pelan2 mulai tutup satu per satu.
.
Tetapi bagaimana dengan Fuji Film di Jepang? Apakah mereka bangkrut? Ternyata tidak! Profit mereka masih tinggi!
.
Bagaimana mereka bisa tetap untung ? Mereka melakuka "re-invent themselves", menemukan diri mereka sendiri.
.
Mereka tahu mereka punya produk andalan, tinta kimia untuk mencetak foto. Tetapi mereka juga melakukan penelitian yang terus menerus agar foto2 itu tahan lama.
.
Ada sebuah cairan kimia yang mampu mengawetkan foto2 itu. Dan ternyata dengan sedikit modifikasi, zat kimia itu bisa untuk mengawetkan kulit dan menjadi bahan untuk produk kosmetika.
.
Dan hebatnya sekarang profit Fuji berkembang terus karena mereka menjadi pemasok utama perusahaan-perusahaan kosmetik dunia.
.
Ini adalah sebuah contoh bagaimana sebuah perusahaan bisa "re-inventing itself". Dan sekarang mereka sukses dan berjaya.
.
Inilah bedanya antara perusahaan yang hebat dengan perusahaan lainnya. Mereka mampu menemukan dirinya sendiri, "Re-invent themselves".
.
Dalam contoh di atas, Fuji mampu re-invent themselves dan akhirnya mereka mampu survive dan sukses terus!
.
Ingatlah..gangguan di atas bukan hanya terjadi pada sebuah perusahaan. Bahkan gangguan itu bisa terjadi pada diri kita sendiri, pada usaha kita atau pada karir kita..
.
Bisa jadi produk kita sudah tak lagi sesuai dengan kebutuhan konsumen hari ini. Atau cara menjualnya yang sudah tidak relevan atau mungkin hal2 lainnya yang sudah ketinggalan zaman (jadul)..
.
Sehingga untuk memastikan keberhasilan bisnis atau karir kita di masa depan, salah satu caranya adalah dengan kita menemukan diri kita kembali..
.
Bagaimana caranya kita menemukan diri kita kembali ? InsyaAllah posting besok akan menjawabnya..
.
Pelan atau lambat, gangguan pasti akan datang. Bisnis anda akan terganggu, itu pasti, dan anda tidak bisa mencegah, mengontrol atau mengendalikan itu.
.
Gangguan itu dikenal dengan istilah populernya sebagai Disruption.
.
Dengan keadaan seperti ini, yang bisa kita kontrol adalah bagaimana kita menghadapi disruption tersebut.
.
Masih ingat produk foto dengan merek Kodak dan Fuji Film ?
.
Kodak, sebuah perusahaan yang gagal re-invent (menemukan) dirinya sendiri, dan nasib tragis dialami perusahaan besar tersebut.
.
Ternyata besarnya perusahaan, banyaknya uang yang dimiliki, dan kesuksesan masa lalu sebuah perusahaan sama sekali tidak menjamin kesuksesan dan keberlangsungan sebuah perusahaan di masa depan!
.
Bagaimana dengan Fuji Film ?
.
Bagi orang2 yang lahir di tahun 1970 dan 1980-an semua sih tahu bahwa dulu Fuji Film juga berjaya. Bahkan pada tahun 1980-an hampir di banyak sudut di kota2 selalu ada toko berwarna hijau bernama Fuji Image Plaza, tempat kita mencetak foto foto kita.
.
Kebayang gak, profit yang mereka hasilkan dari situ?
.
Cuma ternyata orang lama2 tidak mencetak lagi. Di Indonesia kita tidak lagi melihat banyak toko Fuji Image Plaza, pelan2 mulai tutup satu per satu.
.
Tetapi bagaimana dengan Fuji Film di Jepang? Apakah mereka bangkrut? Ternyata tidak! Profit mereka masih tinggi!
.
Bagaimana mereka bisa tetap untung ? Mereka melakuka "re-invent themselves", menemukan diri mereka sendiri.
.
Mereka tahu mereka punya produk andalan, tinta kimia untuk mencetak foto. Tetapi mereka juga melakukan penelitian yang terus menerus agar foto2 itu tahan lama.
.
Ada sebuah cairan kimia yang mampu mengawetkan foto2 itu. Dan ternyata dengan sedikit modifikasi, zat kimia itu bisa untuk mengawetkan kulit dan menjadi bahan untuk produk kosmetika.
.
Dan hebatnya sekarang profit Fuji berkembang terus karena mereka menjadi pemasok utama perusahaan-perusahaan kosmetik dunia.
.
Ini adalah sebuah contoh bagaimana sebuah perusahaan bisa "re-inventing itself". Dan sekarang mereka sukses dan berjaya.
.
Inilah bedanya antara perusahaan yang hebat dengan perusahaan lainnya. Mereka mampu menemukan dirinya sendiri, "Re-invent themselves".
.
Dalam contoh di atas, Fuji mampu re-invent themselves dan akhirnya mereka mampu survive dan sukses terus!
.
Ingatlah..gangguan di atas bukan hanya terjadi pada sebuah perusahaan. Bahkan gangguan itu bisa terjadi pada diri kita sendiri, pada usaha kita atau pada karir kita..
.
Bisa jadi produk kita sudah tak lagi sesuai dengan kebutuhan konsumen hari ini. Atau cara menjualnya yang sudah tidak relevan atau mungkin hal2 lainnya yang sudah ketinggalan zaman (jadul)..
.
Sehingga untuk memastikan keberhasilan bisnis atau karir kita di masa depan, salah satu caranya adalah dengan kita menemukan diri kita kembali..
.
Bagaimana caranya kita menemukan diri kita kembali ? InsyaAllah posting besok akan menjawabnya..
(Ide dan tulisan diatas diambil dari group WA yang beredar yg tidak disebutkan nama penulisnya. Telah saya edit dan sesuaikan konteks bahasanya agar bisa bermanfaat bagi banyak pembaca. Terima kasih.)
No comments:
Post a Comment