Pertama kali saya terkesan dengan resume The Secret yang pernah pak Fauzi kirim di Milis. Resume itu saya print dan saya baca berulang kali. Dari resume itu saya baru tahu The Secret , Joe Vitale dan Law of Attraction. Dan dari resume itu pulalah yang menarik saya ikut NoBar The Secret.
Ketika sesi tanya jawab setelah selesai NoBar, ada pertanyaan memecahkan Mental Block. Pertanyaan itu sebenarnya sudah lama saya pendam dan saya terhenyak ketika pak Fauzi mengatakan contoh Mental Block yaitu karyawan yang takut untuk jadi TDA Full, akhirnya jadi amphibi terus. Itu seperti menyindir saya :-)
Tapi memang begitu kenyataannya...saya baru tersadar bahwa itu salah satu mental block yang saya miliki. Tapi jawaban2 pada saat Nobar belum memuaskan saya juga. Saya berniat menanyakan langsung kepada Pak Fauzi tentang tips Mental Block ini.
Subhanallah pagi ini saya baca email dan saya temukan jawaban2nya. Selama ini saya belajar banyak dari Pak Fauzi dan saya mendapatkan ilmu2 itu hanya dengan membaca email. Sungguh sesuatu yang luar biasa!
Jadi rasanya, tidak fair kalau saya tidak berterima kasih pada orang yang selama ini saya sudah banyak belajar darinya. Terima kasih pak Fauzi, semoga tidak bosan berbagi dengan orang2 yg masih ragu untuk memulai seperti saya.
Berikut tulisan dari Bapak Fauzi Rachmanto..
Action
members TDA,
Law of attraction bekerja tidak hanya untuk hal-hal financial. Kadang-kadang ide atau pengetahuan datang kepada kita pada saat kita memerlukan. Ini contoh
aktualnya:
Pada waktu diskusi film the Secret hari minggu lalu, ada pertanyaan dari salah satu peserta yaitu Pak Didin Razani tentang bagaimana tips untuk menghancurkan “blocking mental” yang mungkin masih ada pada diri kita.
Pada waktu itu beberapa peserta diantaranya Pak Zaki, Pak Roni selaku moderator, dan saya sendiri mencoba merangkai jawaban atas pertanyaan tadi.
Namun saya terus terang belum cukup puas dengan jawaban-jawaban yang sempat muncul. Hingga dalam perjalanan pulang saya masih sempat berfikir, apa ya kira-kira jawaban yang tepat atas pertanyaan pak Didin tadi?
Senin sore saya mendapat SMS undangan untuk mengikuti Seminar Sehari tentang Entrepreneurship yang dipandu oleh owner franchise Leha-Leha dan C’lup-C’lup Pak Budi Utoyo yang dilaksanakan hari Selasa 27 Feb 2007. Entah kenapa saya merasa harus datang. Dan pagi hari nya saya pun segera berangkat ke Jakarta untuk mengikuti seminar Pak Budi. Seminarnya cukup asyik dan
seru. Tapi yang paling membuat saya terkesan dan setengah tidak percaya, salah satu topik yang dibahas Pak Budi adalah: Bagaimana Memecahkan Blocking Mental!
Nah ini kan pertanyaan Pak Didin yang masih menggantung di otak saya dari kemarin.
Mungkin jawaban nya
sebenarnya kita semua sudah tahu, tapi Pak Budi merangkai secara
sederhana dan mudah diikuti. Berikut rangkuman jawabannya, saya tuturkan kembali dalam bahasa
saya, (contoh2 ilustrasi juga dari saya supaya mudah dimengerti):
Tips untuk
menghancurkan Mental Block:
1.Otak kita apa kata mulut kita.
Blocking mental yang masih sering muncul di otak kita, sebenarnya dapat kita kalahkan jika kita sering mengucapkan kata-kata yang positif. Karena otak kita apa kata mulut kita.
Misalnya blocking mental: “ah aku mudah sakit”, “ah aku tidak bisa”, dsb. dapat kita kalahkan dengan sering mengucapakan kalimat sebaliknya seperti: “aku sehat!”, “aku bisa!” dst. Begitu mulut kita mengucapkan kata “tidak bisa” otak kita langsung berhenti memproses tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya.
Namun bila kita mengucapkan “aku bisa” maka kreatifitas otak akan mulai bekerja. Kita juga sering secara tidak sadar mengucapkan kata-kata negative yang pada akhirnya merugikan seperti “aku capek”, “aku kesal”, dsb. padahal ucapan-ucapan tadi akan memprogram otak kita.
1.Otak kita apa kata mulut kita.
Blocking mental yang masih sering muncul di otak kita, sebenarnya dapat kita kalahkan jika kita sering mengucapkan kata-kata yang positif. Karena otak kita apa kata mulut kita.
Misalnya blocking mental: “ah aku mudah sakit”, “ah aku tidak bisa”, dsb. dapat kita kalahkan dengan sering mengucapakan kalimat sebaliknya seperti: “aku sehat!”, “aku bisa!” dst. Begitu mulut kita mengucapkan kata “tidak bisa” otak kita langsung berhenti memproses tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya.
Namun bila kita mengucapkan “aku bisa” maka kreatifitas otak akan mulai bekerja. Kita juga sering secara tidak sadar mengucapkan kata-kata negative yang pada akhirnya merugikan seperti “aku capek”, “aku kesal”, dsb. padahal ucapan-ucapan tadi akan memprogram otak kita.
2. Incantation. Ini lebih advanced dari afirmasi.
Dapat menggunakan: I-V-V-M (Idealisasi – Visualisasi – Verbalisasi – Materialisasi)
(1) Lakukan Idealisasi, yaitu menentukan
kondisi ideal yang hendak kita capai. Katakan menjadi pengusaha
yang memiliki kios pakaian anak dengan omzet 50 juta sebulan.
(2)
Kemudian visualisasikan kondisi ideal tadi secara jelas,
imajinasikan seperti apa kios nya, dimana tempatnya, apa saja
itemnya, bagaimana pembelinya, dst.
(3)
Verbalisasi. Ucapkan, atau tuliskan dan share kepada
kenalan, relasi atau siapapun kontak kita, tentang idealisasi
kita tadi.
(4) Materialisasi.Pada waktu nya tiba kita harus siap melakukan tindakan2 untuk mewujudkan idealisasi tadi. Misalnya tiba2 ada yang menawarkan kios, ya take action mengambil kios.
3. Self-Hypnosis
Ini bukan stage hypnosis ala Mas Romi Rafael. Tapi langkah2 sederhana untuk mempengaruhi subconscious mind kita.
Caranya:
(1) Tuliskan atau sediakan gambaran apa yang ingin kita capai, misalnya: memiliki kios baju anak tadi, target omzet, dsb.
(2) Setiap hari sebelum tidur siapkan catatan dan pandangi (kontemplasikan) gambaran tadi.
(3) Dengarkan negative self talk yang muncul.
(4) Catat semua negative self talk yang muncul, misalnya:
- tidak punya modal
- tidak punya lokasi,
-
tidak bisa dagang, dst.
(5) Buat counter statement dalam catatan negative self talk tadi. Misalnya:
- tidak punya modal (bisa pinjam mertua)
- tidak punya lokasi (pake garasi saja),
- tidak bisa dagang (rekrut orang yg bisa dagang),
dst. Sampai habis.
Ulang kembali proses ini setiap hari hingga blocking terkikis habis. Untuk tiap orang perlu waktu yang berbeda-beda untuk mengikis Mental Block tadi.
Selamat mempraktek-kan.
No comments:
Post a Comment